IHC Wujudkan Transformasi Pariwisata Medis Indonesia

Berita357 views

Denpasar, Inionline.id – PT Pertamina Bina Medika IHC (Indonesia Healthcare Corporation) / Holding Rumah Sakit BUMN mendukung pelestarian keseimbangan destinasi wisata Indonesia dengan menjadi bagian dalam mewujudkan pariwisata medis Indonesia.

Hal tersebut dilatarbelakangi masih terdapat 2 juta masyarakat Indonesia yang masih berobat keluar negeri dan komitmen IHC dalam membangun layanan kesehatan rumah sakit bertaraf internasional bernama Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, Sanur, Bali.

Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS mengatakan IHC dalam mempersiapkan pengoperasian Bali International Hospital didukung dengan teknologi yang canggih dan memiliki pusat keunggulan atau centres of excellence yang disingkat CONGO (Cardiology, Oncology, Neorology, Gastroentero-Hepatologi, Orthopedic), ditambah dengan layanan Medical Check Up (MCU) dan diagnostic centre yang memastikan pelayanan kesehatan secara komprehensif.

“Bali International Hospital dirancang sebagai layanan wisata medis di Indonesia, rencana akan beroperasi pada kuartal II tahun 2024, yang berdiri di atas lahan seluas 5 hektar dengan 4 lantai dan 260 bangsal serta berkonsep ramah lingkungan atau green hospital dengan 183 pohon di sekelilingnya, selain itu jumlah pohon yang dilakukan relokasi adalah 123 pohon untuk menghindari adanya penebangan pohon di area rumah sakit.” jelas drg. Mira, Direktur Utama IHC dalam kegiatan Bali and Beyond Travel Fair 2023 di Bali. [15 – 17 Juni 2023]

Ia melanjutkan dalam pengoperasiannya, IHC juga berkolaborasi dengan Mayo Clinic yang merupakan rumah sakit terbaik nomor 1 di Amerika Serikat dan terpercaya di industri kesehatan dunia, tujuannya adalah untuk memberikan kualitas layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia berstandar internasional.

“Keunggulan Bali International Hospital lainnya adalah berada di wilayah KEK Kesehatan Bali yang memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan diaspora agar dapat berpraktik di area KEK Kesehatan, serta kemudahan pemasukan obat dan alat kesehatan atas izin BPOM di wilayah KEK Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pasien-pasien dengan penyakit seperti kanker yang umumnya masih pergi keluar negeri dikarenakan keterbatasan obat-obatan.” terangnya.

“Kemudahan layanan kesehatan ini juga didukung atas Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) No.1 tahun 2023 tanggal 4 Januari 2023 tentang penyelenggaraan usaha pelayanan kesehatan di KEK Kesehatan.” terangnya lebih lanjut.

Keunggulan lainnya, Bali International Hospital berkonsep green hospital melibatkan penggunaan desain, material, teknologi, dan praktik yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan menerapkan konsep ini, secara operasional BIH dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi energi dan menciptakan praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini pun bukan hanya investasi jangka pendek dalam penghematan biaya, tetapi juga investasi jangka panjang dalam kesehatan masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan.

Sebelumnya, groundbreaking atau peletakan batu pertama Bali International Hospital dihadiri dan dipimpin secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri terkait lainnya pada Desember 2021.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan bahwa melalui Holding RS BUMN diharapkan tidak hanya memberi kemudahan layanan kesehatan pada masyarakat tapi juga memperkuat ketahanan kesehatan nasional. Menurutnya, peran Holding RS BUMN ini diharapkan tak hanya mampu menjadi semangat dalam memberikan kemudahan untuk melayani masyarakat namun juga mampu meningkatkan peran dalam menjaga ketahanan kesehatan nasional yang dapat diwujudkan lewat 4 objektif strategis, yaitu penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, langkah positif Pertamina Bina Medika IHC ini didukung penuh oleh Pertamina Holding. upaya menghadirkan rumah sakit internasional di kawasan ekonomi kesehatan juga merupakan dukungan bagi sektor pariwisata dan kesehatan di Tanah Air. “Sebagai anak usaha Pertamina, Pertamina Bina Medika berperan dalam memberi akses dan penyediaan layanan kesehatan yang optimal untuk masyarakat Indonesia,” jelas Fadjar.

PT Pertamina Bina Medika IHC / Holding RS BUMN merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Perusahaan juga merupakan induk usaha rumah sakit BUMN yang mengelola 36 Rumah Sakit dan berafiliasi dengan 39 rumah sakit lainnya, serta 172 klinik kesehatan di seluruh Indonesia.

Pertamina Group sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.