Tiga Wakil Italia di 3 Final Ajang Eropa Berbeda

Inionline.id – Musim 2022/2023 bisa jadi awal kebangkitan tim-tim Italia di kompetisi Eropa. Sebab ada tiga tim Negeri Pizza jadi finalis di tiga ajang berbeda.

Serie A memang masih jadi salah satu lima top Eropa, tapi pamornya boleh dibilang kalah ketimbang Premier League dan LaLiga. Krisis keuangan yang menimpa banyak klub jadi salah satu alasan mengapa kompetisi di sana sulit berkembang.

Ketika masih sibuk untuk memperbaiki urusan domestik, maka performa di Eropa pun jadi terabaikan. Sejak Inter Milan menjuarai Liga Champions 2009/2010, tim-tim Italia selalu kesulitan untuk bicara banyak di Eropa.

Setelah itu ada Juventus yang dua kali ke final Liga Champions, tapi kalah dari Barcelona pada 2015 dan Real Madrid pada 2017. Inter sempat tampil di final Liga Europa 2019/2020 sebelum ditaklukkan Sevilla.

Dahaga itu baru dituntaskan oleh AS Roma musim lalu. Bersama Jose Mourinho, I Lupi mampu mengalahkan Feyenoord di final Europa Conference League yang merupakan edisi perdana.

Sukses Roma itu boleh jadi melecut semangat tim-tim Italia untuk bangkit di Eropa musim ini. Buktinya ada lima tim jadi semifinalis di tiga kompetisi Eropa berbeda.

Inter Milan dan AC Milan bahkan sudah menyegel satu tempat di final Liga Champions saat bertemu di semifinal. Nerazzurri yang berjaya usai menang agregat 3-0 dan bertemu Manchester City 10 Juni.

Di Liga Europa, Roma dan Juventus berpeluang membentuk All Italian Final meski akhirnya gagal. Roma sukses menyingkirkan Bayer Leverkusen, tapi Juventus didepak rajanya kompetisi itu, Sevilla. Roma dan Sevilla beradu di final 31 Mei.

Terakhir di Europa Conference League, Fiorentina yang jadi satu-satunya wakil Italia melaju sampai partai final setelah mengalahkan FC Basel 3-1 selamat 120 menit pada leg kedua semifinal yang menegangkan. Fiorentina akan bertemu West Ham United di final 7 Juni.

Tiga tim Italia di tiga final ajang Eropa berbeda bukan kali pertama terjadi. Yang pertama pada tahun 1993/1994 saat AC Milan menjuarai Liga Champions, lalu Inter Milan merajai Liga Europa, dan Parma kalah di final Piala Winners.

Pertanyaannya kini, bisakah ketiga wakil Italia itu jadi juara Eropa?