Tiap Pukul 07.00 WIB Pemerintah Surabaya Mewajibkan Nyanyi Indonesia Raya

Antar Daerah757 views

Inionline.id – Kebijakan wajib menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, di tiap sekolah, kantor pemerintahan, balai kota dan lainnya, saban hari diterapkan Pemerintah Kota Surabaya.

Lagu itu dinyanyikan pada tiap pukul 07.00 WIB, di tempat-tempat tersebut. Kebijakan itu rencananya berlaku pekan ini.

“Itu setiap hari kita ditentukan jamnya di sekolah-sekolah, kita menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama. Jadi misalnya jam 07.00 WIB, jadi di semua sekolah dinyanyikan lagu Indonesia Raya termasuk di Balai Kota,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (13/3).

Eri bahkan mengatakan, saat lagu Indonesia Raya itu diputar atau dinyanyikan, aktivitas masyarakat diminta berhenti. Mereka wajib berdiri. Termasuk pada pengendara yang melintas.

“Jadi aktivitas kita berhenti, di sekitar Balai Kota kalau ada motor dan mobil diberhentikan, kita mengumandangkan dulu lagu Indonesia Raya, setelah itu kita lewat lagi,” ujarnya.

Kebijakan itu mulanya akan diterapkan di sekolah dan kantor pemerintahan dulu. Lalu kantor-kantor lain diminta menerapkan hal yang sama secara bertahap.

“Jadi kita putar di sekolah dan Balai Kota, semua kantor dinas juga, sambil mengajak mereka. Setelah itu semua perkantoran, tapi bertahap. Kita contohkan dulu. Berdiri loh, enggak boleh duduk,” ucapnya.

Eri menyatakan kebijakan ini bertujuan untuk membakar rasa cinta tanah air masyarakat Surabaya, sehingga bisa terus menjaga budaya gotong-royong antar warga.

“Bangsa ini ketika ingin menciptakan kesejahteraan, kemakmuran, maka secara otomatis harus memiliki rasa cinta tanah air. Kalau memiliki rasa cinta tanah air, maka memiliki rasa gotong royong. Membakar rasa cinta tanah air dengan lagu kebangsaan kita,” imbuh Eri.

Politikus PDI Perjuangan itu berharap ketika kebiasaan itu diterapkan, masyarakat bisa memahami dan meresapi makna lagu kebangsaan tersebut.

“Lagu Indonesia Raya itu jangan hanya dihafalkan saja, tapi baitnya itu luar biasa. Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, bukan hanya jiwanya tapi juga raganya, bukan hanya raganya tapi jiwa batiniahnya dibangun, ada gotong-royong, tolong-menolong. Ini yang mau saya ajarkan di Surabaya agar anak-anak yang kelak menjadi pemimpin di Surabaya memilih jiwa kebangsaan yang besar,” pungkasnya.