Selama Musim Mudik Lebaran Menhub Batasi Pergerakan Truk Tronton

Ekonomi657 views

Inionline.id – Selama mudik lebaran 2023 Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya bakal membatasi pergerakan truk yang mempunyai 3 sumbu roda/gardan atau tronton.

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan guna menghindari hambatan di jalan tol maupun jalan arteri. Pasalnya, tronton acapkali mengangkut barang yang banyak sehingga melaju dengan kecepatan rendah hingga 60 km per jam saja.

Selain itu, tronton juga memiliki ukuran besar sehingga membuat jalanan sempit. Budi menilai hal itu bisa menghambat para pemudik.

“Oleh karenanya kami akan umumkan hari-hari apa saja yang tidak boleh (truk tronton) menggunakan jalan-jalan yang ditetapkan,” kata Budi dalam konferensi pers, Jumat (24/3).

Budi pun mengatakan ada pengecualian untuk truk tronton yang mengangkut BBM, hewan ternak, pupuk, hantaran uang, sayur-mayur, sepeda motor pemudik, hingga makan dan minuman.

Meski begitu, ia belum merinci kapan dan di jalanan mana larangan itu diberlakukan.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri memprediksi puncak arus mudik akan jatuh pada 21 April, atau tepat sehari sebelum lebaran. Sementara itu, puncak arus balik diproyeksi terjadi pada 25 April atau H+2 setelah Idul Fitri.

“Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi,” ungkap Budi dalam keterangan resmi yang dirilis Senin (6/3) lalu.

Ia memperkirakan jumlah pergerakan pada puncak arus mudik tahun ini mencapai 17,7 juta orang atau 14,3 persen dari proyeksi pergerakan masyarakat selama masa lebaran 2023, yakni sebanyak 123,8 juta orang.

Budi menyebut prediksi pergerakan itu disampaikan berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT). Perjalanan arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 lebaran alias 19 April 2023.

Sementara itu, pergerakan pada arus balik diperkirakan masih cukup tinggi hingga H+3 lebaran, yakni 26 April. Berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat bakal didominasi dari Pulau Jawa sebanyak 77,3 juta orang atau 62,5 persen.