Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Lambung, Dibandingkan Wanita

Kesehatan757 views

Inionline.id – Tepat di hari ini, seluruh dunia memperingati Hari Kanker Sedunia. Momentum ini selalu menggaungkan bahwa kanker adalah salah satu jenis silent killer yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.

Dari sekian banyak jenis penyakit mematikan ini, kanker lambung menjadi penyebab kedua kematian akibat kanker di seluruh dunia karena terinfeksi Helicobacter pylori (H. pylori). Laman news.mit.edu menjelaskan bahwa lebih dari 50% populasi orang di dunia terinfeksi kanker lambung dan sebagian besar diketahui nggak menunjukkan gejala.

Artinya, jika bakteri ini berhasil menginfeksi bagian perut, sudah pasti dapat terjadi inflamasi atau peradangan. Selain itu, H. pylori juga menjadi bakteri yang menyebabkan seseorang mengalami gastritis, tukak lambung, peradangan lambung kronis yang berkembang ke arah kanker lambung.

Sejumlah ilmuwan berteori bahwa perbedaan gaya hidup seperti pola makan, merokok, dan perbedaan biologis antara pria dan wanita menjadi penyebabnya. Studi para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkapkan alasan mengapa pria cenderung berisiko terkena kanker lambung dibandingkan wanita.

Itu karena wanita memiliki hormon estrogen yang dominan dibandingkan pria, untuk melawan penyakit tersebut. Hal tersebut ditegaskan oleh Profesor Patologi, Mikrobiologi, dan Imunologi dari Vanderbilt University Medical Center, Keith Wilson.

Dia mengungkapkan, hormon estrogen dari setiap gender ‘melindungi’ kaum hawa dari jenis peradangan ini. Menyoal kanker lambung, umumnya pasien mengalami gejala awal seperti kehilangan nafsu makan, merasa kelelahan, mengalami gangguan pencernaan yang sering kumat.

Selain itu merasa cepat kenyang saat makan, kembung, sering bersendawa, perut terasa mulas dan nyeri, dan masih banyak lagi. Ketika menderita penyakit ini, ada beberapa pengobatan yang dapat ditempuh, tergantung dari stadium yang dialami.

Upaya pengobatan yang umum dilakukan setelah dokter melakukan wawancara dengan pasien adalah operasi, kemoterapi, radioterapi, hingga terapi pemberian obat yang fokus pada kelemahan spesifik yang ada dalam sel kanker.

Meski demikian, ada pencegahannya, mulai dari berhenti merokok, mengonsumsi makan segar dan menerapkan pola makan sehat. Ada baiknya kamu juga menghindari makanan asin dan makanan olahan.

Oh ya, jika kamu mengalami gejala yang dijelaskan di atas, ada baiknya langsung berkonsultasi ke dokter spesialis dari rumah sakit profesional dan yang memiliki fasilitas lengkap, untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.