Penyuluh Agama dari KUA Diminta Terjun ke Sekolah untuk Mencegah Perkawinan Anak

Pendidikan157 views

Inionline.id – Penasihat Dharma Wanita (DWP) Kementerian Agama Eny Retno Yaqut meminta KUA ikut bergerak mencegah perkawinan anak. Dia menyebut penyuluh agama dari KUA bisa bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.

“Jadi, kita harus jemput bola. Enggak bisa lagi kita mengharapkan remaja datang ke KUA untuk konsultasi,” kata Eny dalam seminar Cegah Kawin Anak dikutip dari laman kemenag.go.id, Selasa, 7 Februari 2023.

Dia menyebut penyuluh agama dari KUA bisa membagikan modul-modul pencegahan kawin dini kepada remaja di sekolah. Kemudian, dimasukkan ke salah satu media pembelajaran.

“Hari gini mereka lebih suka googling, untung jika website-nya benar, takutnya mereka membaca dari website yang salah,” tutur Eny.

Eny mengingatkan perkawinan anak memiliki peluang sangat besar untuk mengalami hal-hal tidak diinginkan. Seperti kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran.

Namun, dia tidak memungkiri banyak permasalahan yang ditemui di KUA menghadapi cegah kawin anak. Apabila disetujui tingkat dispensasi tinggi, namun bila tak disetujui juga menjadi masalah.

“Karena kalau anak hasil hubungan itu sudah terlanjur lahir, maka akan menimbulkan problem baru dengan pencatatan dan lain sebagainya,” tutur Eny.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengungkapkan jumlah perkawinan anak di Indonesia masih sangat tinggi. Pada 2021, tercatat lebih dari 95 ribu pernikahan dini di bawah 19 tahun dari seluruh Indonesia.

“Penikahan dini banyak memberikan dampak, seperti terjadinya perceraian dini, pengasuhan yang tidak sempurna, dan juga berpotensi melahirkan keluarga-keluarga stunting yang merupakan tantangan atau masalah Indonesia berikutnya,” ujar Kamaruddin.