IDI Meminta Masyarakat Tidak Membeli Obat Sirup Tanpa Resep

Headline, Nasional257 views

Inionline.id – Adib Khumaidi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta masyarakat tidak membeli obat sirop secara sembarangan.

Pernyataan itu disampaikan Adib merespons kasus gagal ginjal akut pada anak atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang muncul kembali pada awal Februari 2023 ini.

Menurutnya, masyarakat tidak boleh membeli obat tanpa resep dari dokter.

“Obat harus didapatkan dari tenaga medis yang memang sudah sesuai dengan kompetensinya. Untuk masyarakat jangan membeli obat sembarangan,” kata Adib di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (7/2).

“Jangan membeli obat sembarangan, tanpa resep dari dokter,” sambungnya.

Dia menegaskan hal itu penting dalam hal penyediaan obat bagi masyarakat luas.

“Karena dari situ nanti menjadi satu bagian tanggung jawab kita dalam melakukan sebuah monitoring daripada pemakaian obat itu atau efek samping obat itu,” tutur Adib.

Adib mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait kemunculan kasus GGAPA lagi.

Menurutnya, perhatian terhadap efek samping obat harus ditingkatkan di hari mendatang.

“Perhatian efek samping obat, upaya yang harus kita galakan supaya kita bisa temukan secara dini pada kasus-kasus yang perlu menjadi perhatian kita,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya mengatakan pasien GGAPA yang meninggal dunia di DKI Jakarta sempat mengkonsumsi obat sirop merek Praxion.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut pasien meninggal tersebut sempat mengalami gejala batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil alias anuria.

“Satu kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia satu tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion,” kata Syahril dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (6/2).