Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Apresiasi Sistem Rekrutment Tenaga Medis Klinik Utama Rawat Jalan Parung

Antar Daerah257 views

Bogor, Inionline.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat memimpin Komisi V DPRD Jawa Barat melakukan kunjungan ke Klinik Utama Rawat Jalan Parung, Kabupaten Bogor, Jum’at (20/01/2023).

Dirinya mengapresiasi sistem rekrutment tenaga kesehatan dan tenaga medis klinik tersebut dimana hampir 100 persen pegawainya berasal dari Kabupaten Bogor.

“Saya apresiasi rekruitmen SDM memprioritaskan warga kabupaten Bogor ini penting, tadi saya sudah tanya ada orang Bojong Gede, Kemang, Jasinga, ada yang dari Cileungsi, Klapanunggal, ada yang dari Cisarua jadi ini penting, jangan sampai penduduk setempat disini tidak merasakan manfaat,” ujarnya.

Selain itu Ru’yat juga menginginkan klinik yang akan menjadi RSUD Parung ini terus meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat.

“Mudah-mudahan ada kolaborasi dari Pemerintah Pusat melalui APBN yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun dari Provinsi termasuk dari Kabupaten Bogor, konsep kolaborasi ini penting, mudah-mudahan dengan adanya katakanlah kolaborasi yang mengarah kepada RSUD Parung ini semakin berkembang,” tandasnya.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat menyempatkan diri berselfie usai kunjungan kerja ke Klinik Utama Rawat Jalan Parung, Jum’at (20/01/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mieke Kaltarina mengatakan bahwa Klinik Utama Rawat Jalan Parung ini masih membutuhkan bantuan senilai 202.906.856.303,47 miliar rupiah guna pembangunan tahap 2 yang diperuntukan untuk gedung C yang berisi penunjang medis, IGD, Radiologi, Laboratorium dan CSSD.

“Lalu tahap 3 juga masih ada gedung B, ini juga untuk rawat inap dan gedung untuk lantai lanjutan daripada gedung ini, karena RSUD Parung ini harusnya ada 5 lantai dan terakhir total dari seluruhnya yang kami butuhkan dananya ada sebesar 411 miliar tetapi mungkin secara bertahap,” katanya.

Untuk tahun 2022 Mieke menambahkan bahwa pembangunan gedung berasal dari bantuan Provinsi Jawa Barat, tetapi untuk pengisian gedung barasal dari APBD 2 Kabupaten Bogor.

“Jadi nanti diharapkan ketika menjadi suatu rumah sakit, kami akan menjadi rumah sakit tipe C dahulu setelah itu nanti berkembang menjadi tipe B dimana harapannya nanti rumah sakit ini dengan awal akan berada di posisi 150 tempat tidur yang selanjutnya menjadi 255 tempat tidur sebagai rumah sakit tipe B,” pungkasnya. (JC)