Pulau Baru Munculan Usai Gempa di Tanimbar Maluku

Antar Daerah1957 views

Inionline.id – Sebuah pulau muncul di permukaan air di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, usai peringatan tsunami dan gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 mengguncang wilayah setempat pada Selasa (10/1) dini hari.

Kepala Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara Bony Kelmaskosu mengatakan fenomena kemunculan pulau itu membuat masyarakat Desa Teineman panik dan takut. Mereka pun diminta mengungsi untuk sementara waktu.

“Temuan di Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, gempa berkekuatan magnitudo lebih dari 7 mengakibatkan munculnya tumpukan material sehingga membentuk pulau,” kata Bony.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon Luthfy Pary menyebut dirinya belum bisa menjelaskan lebih jauh soal fenomena pulau yang muncul di Desa Teineman.

Luthfy mengatakan perlu pengkajian yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebab fenomena itu. Namun ada fenomena yang mirip dengan temuan di Yanimar yakni dikenal dengan nama ‘mud volcano’.

“Informasi yang kami peroleh belum lengkap apakah fenomena itu memang murni diakibatkan oleh dampak ikutan akibat gempa atau bukan, sejauh ini kami belum mendapatkan informasi yang akurat,” ujar Luthfy.

Selain fenomena kemunculan pulau baru, gelombang tsunami kecil juga terjadi di perairan Maluku usai gempa. Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gelombang tsunami yang muncul tergolong kecil yakni dengan ketinggian 7-10 centimeter.

“Hasil analisis kita, ada tsunami sangat kecil dalam tanda kutip, hanya 7 centimeter setelah terjadi gempa ini,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di kanal YouTube BNPB.

Abdul mengatakan gelombang tsunami itu muncul di perairan sekitar Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Menurut Abdul, gempa yang terjadi sebetulnya tidak memenuhi syarat untuk menimbulkan gelombang tsunami. Menurutnya, karakteristik tsunami kecil yang terjadi cenderung berbeda dibanding biasanya.

“Meskipun kita lihat ada indikasi gelombang tsunami dengan periode karakteristik berbeda dengan gelombang biasa,” ujarnya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah Maluku pada Selasa pukul 02.47 waktu setempat. Sebanyak 15 rumah warga di Kepulauan Tanimbar mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Pusat gempa bermagnitudo 7,5 pada Selasa (10/1) pukul 00.47 WIB tersebut, terletak pada koordinat 7,37 LS dan 130,23 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.