Menkes Pastikan Tak Ada Pengetatan Meski Ada 15 Kasus Covid BF.7

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut tidak ada pengetatan kegiatan masyarakat meski Indonesia telah mengidentifikasi subvarian Covid-19 Omicron BA.5, BA.2.75, dan BF.7, yang memicu lonjakan kasus di China.

“BF.7 sudah ada 15 kasus dan tidak ada pergerakan naik. Jadi kita merasa ya tidak perlu kita mengetatkan kegiatan, mengurangi, membatasi kegiatan masyarakat, karena imunitas sudah tinggi,” kata Budi di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).

BF.7 terdeteksi tujuh kasus di DKI Jakarta, tujuh kasus di Bali, dan satu kasus di Jawa Barat. Budi menyebut kasus pertama BF.7 terdeteksi di Pulau Dewata sejak 14 Juli 2022.

Ia melanjutkan, untuk BA.5 dan BA.2.75 di Indonesia sudah mencapai puncak. Sementara BF.7 sejauh ini tidak menyebabkan kenaikan kasus yang signifikan meski subvarian itu menjadi ‘biang kerok’ lonjakan Covid-19 di China.

Mantan Wakil Menteri BUMN itu lantas mengklaim salah satu strategi Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus dalam beberapa bulan terakhir lantaran mayoritas masyarakat Indonesia sudah memiliki imunitas tinggi baik melalui pemberian vaksin maupun antibodi pasca seseorang terinfeksi. Menurut Budi, hal-hal itulah tidak dimiliki China sejauh ini.

“Kita, alhamdulillah–rezeki anak saleh–imunitas penduduk kita luar biasa kuat, kombinasi dari vaksinasi dan infeksi. Jadi ada secara buatan kita suntik tapi ada secara alamiah memang terinfeksi,” ujarnya.

Sejumlah negara mulai dari Jepang, India, hingga Amerika Serikat memutuskan untuk memperketat kunjungan warga negara China ke wilayah mereka, salah satunya dengan mewajibkan surat negatif Covid-19.

Dirjen Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tindakan beberapa negara itu sebagai langkah yang dapat dimengerti, mengingat China memang sangat tertutup atas kasus covid yang melanda daerah mereka.

Kasus Covid-19 di China dilaporkan melonjak tajam beberapa waktu belakangan ini usai pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut melonggarkan kebijakan nol Covid-19 mereka. Rumah sakit di seluruh China bahkan sampai kewalahan dalam menangani ledakan infeksi menyusul keputusan Beijing melonggarkan kebijakan no covid.

Meskipun demikian, jumlah peningkatan kasus tersebut hingga kini belum diketahui angkanya secara pasti. Pasalnya, dilaporkan China sangat tertutup soal penyebaran kasus covid di dalam negara tersebut.