Usai Gempa Cianjur 1.800 Rumah akan Direlokasi

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Usai diguncang gempa bumi sebanyak 1.800 rumah yang terletak di zona bahaya patahan geser Cugenang, Cianjur, Jawa Barat direkomendasikan untuk direlokasi. Daerah itu seluas 8,09 km2 dan meliputi sebagian wilayah di desa Talaga, Sarampad, Nagrak, Cibulakan, dan Cibulakan.

“Berdasarkan zona bahaya tersebut di atas maka area yang direkomendasikan untuk direlokasi adalah area seluas 8,09 km2 dengan hunian sebanyak 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat konferensi pers, Kamis (8/12).

Zona bahaya sendiri merupakan zona yang rentan untuk mengalami geseran, getaran dan kerusakan lahan serta bangunan. Adapun, zona ini berada di sepanjang jalur (jurus) patahan pada jarak 200 hingga 500 meter ke arah tegak lurus kanan-kiri patahan.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan daerah yang direlokasi itu masih bisa dimanfaatkan, tetapi tidak untuk dijadikan lahan hunian. Mengingat, beberapa tahun ke depan patahan itu dapat teraktivasi kembali.

“Dikosongkan itu dari hunian tapi bisa dimanfaatkan untuk non-hunian misal persawahan, tapi jangan dibangun rumah lagi,” ujar Dwikorita.

“Karena patahan itu akan aktivasi lagi sekian puluh tahun kemudian dan kalau kita menghindar, aman Insya Allah dari kerusakan,” timpalnya.

Selain itu, pemerintah sendiri juga telah menyiapkan hunian tetap tahan gempa yang pembangunannya sudah sesuai dengan persyaratan.

“Itu udah melalui evaluasi kelayakan yang diukur BMKG jadi dari analisis jenis tanahnya kekompakan batuannya kemudian percepatan itu udah sesuai, layak untuk dibangun di lokasi itu dengan syarat harus bangunan tahan gempa dan itu memang yang dilakukan pemerintah,” katanya.