Skema Subsidi Motor Listrik Masih Digodok Pemerintah

Ekonomi357 views

Inionline.id – Luhut Binsar Panjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) menyebut pemerintah sedang menyelesaikan skema subsidi sebesar Rp6,5 juta per pembelian sepeda motor listrik.

Untuk subsidi ini, pemerintah membutuhkan dana sedikitnya Rp7,8 triliun. Angka itu berasal dari besaran subsidi Rp6,5 juta per unit dikali target kepemilikan 1,2 juta unit motor listrik hingga 2024 nanti.

“Kalau mau tukar motor ke listrik tahun depan, ya. Nanti dapat subsidi,” ujar Luhut dalam forum perbankan, pada Rabu (30/11).

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan subsidi untuk motor listrik masih akan dirapatkan. Meski belum memastikan soal nominal subsidi tersebut, ia menegaskan penggunaan kendaraan listrik diutamakan untuk motor.

Menurutnya, harga motor listrik masih dalam rentang kemampuan masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian ESDM terus mendorong masyarakat agar bergairah memakai motor listrik.

Tren pembelian motor konvensional yang terus meningkat 4 persen-5 persen per tahun tidak diikuti dengan pertumbuhan luas jalan. Oleh karena itu, jalanan terus macet dan boros penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sehingga efektivitas pemakaian bahan bakar tidak tercapai.

Meski begitu, daripada untuk pembelian baru, Arifin berharap subsidi digelontorkan untuk program konversi motor konvensional ke listrik saja.

“Nanti untuk (subsidi) motor listrik akan dua-duanya (beli baru dan konversi). Kalau saya pribadi ingin mendorong yang konversi duluan,” katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia menyebut subsidi untuk pembelian motor listrik masih dibahas pemerintah.

“Itu masih dibicarakan. Dari kemarin rapat dengan Menteri Keuangan masih di dalam pembicaraan ya,” kata Moeldoko.

Sebagai informasi, Moeldoko juga tercatat sebagai salah satu pejabat yang terlibat langsung dalam industri kendaraan listrik.

Pada 2016, ia membangun PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang memproduksi bus bertenaga listrik. Selain itu, pada Juli tahun ini, Moeldoko membocorkan bahwa PT MAB turut mengembangkan motor listrik dengan dinamo buatan sendiri.

Saat dikonfirmasi ke Kementerian Keuangan, jawabannya pun sama, yakni skema masih dibahas.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan rencana pemberian subsidi tersebut masih dalam tahap awal diskusi di internal pemerintah. “Subsidi kendaraan listrik sedang didiskusikan,” ujar Isa singkat.

Menurutnya, belum diketahui berapa nilai subsidi yang akan diberikan karena masih melihat kesanggupan dari APBN sendiri.

Selain itu, di kementerian atau lembaga mana pun nanti anggaran tersebut dialokasikan belum ditetapkan. “Tunggu saja ya, masih dibicarakan,” imbuhnya.