Muhadjir Effendy Menyebut PPKM Seperti Tak Ada, RI Keluar Pandemi Secara De Facto

Berita757 views

Inionline.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai secara de facto Indonesia sudah keluar dari pandemi Covid-19.

Sebab, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) seperti sudah tak ada lagi. Ia pun mendukung rencana Presiden Joko Widodo yang ingin menghentikan PPKM pada akhir tahun ini.

“Saya katakan de facto kita sudah keluar dari pandemi. Praktik kita sehari-hari kita seperti sudah tidak ada PPKM gitu. Jadi, saya dukung arahan pak presiden,” kata Muhadjir di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (21/12).

Namun, Muhadjir masih menunggu perintah langsung dari Jokowi untuk memutuskan akhir PPKM. Menurut dia, Indonesia sudah siap untuk mencabut PPKM.

Ia mengamini Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang memiliki kewenangan untuk memutuskan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Namun, menurut dia, bukan berarti pemerintah tak bisa ambil keputusan sendiri yang dianggap tepat sebelum menunggu keputusan WHO.

“Tinggal bagaimana kita ambil keputusan. Apalagi dalam regulasi itu memang PPKM sudah berkahir akhir Desember ini,” kata dia.

Di lain sisi, Muhadjir mengaku masih melihat perkembangan terkini terkait penyebaran virus penyebab Covid-19 di Indonesia. Terlebih, kasus Covid-19 belakangan ini kembali meningkat di China dan Amerika.

“Makanya, kita lihat perkembangan saja. Kalau kita relatif tahan uji, beda dengan China yang semula ambil kebijakan lockdown. Bahwa kita lebih tepat kan kebijakan Pak presiden. Padahal waktu itu kontroversi sekali kan,” kata dia.

Sebelumnya, Jokowi membuka kemungkinan pemerintah segera mencabut PPKM di Tanah Air. Saat ini, PPKM berlaku hingga 9 Januari 2023.

Menurut Jokowi, tingkat penularan kasus Covid-19 di Indonesia semakin menurun.

“Kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200. Dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita,” kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di kawasan Jakarta Selatan, Rabu.