Laporan Warga Terkait Masalah di Jakarta 99 Persen Diselesaikan

Berita357 views

Inionline.id – Sepanjang 2020 warga DKI Jakarta melaporkan sejumlah masalah non-darurat di Ibu Kota melalui Data Cepat Respon Masyarakat (CRM). Setidaknya 137.776 permasalahan di Jakarta yang dilaporkan lewat kanal pengaduan CRM.

Dari laporan sebanyak itu, setidaknya 137.574 laporan atau 99,85 persen di antaranya telah berhasil diselesaikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Demikian dikutip dari keterangan resmi Pemrov DKI Jakarta, Kamis (8/12).

Berdasarkan data yang masuk ke CRM, ada sejumlah kategori masalah yang paling banyak dilaporkan masyarakat. Pertama, warga Jakarta menginginkan kehidupan yang tenteram dan tertib, saat pandemi Covid-19.

Di mana ada 15.968 laporan Kategori Gangguan Ketenteraman dan Ketertiban pada 2020. Hal ini menunjukkan, masih banyak pelanggaran ketenteraman dan ketertiban yang terjadi di Ibu Kota.

Kedua dan ketiga merupakan masalah klasik yakni sampah dan parkir liar. Kategori Sampah menjadi kategori paling banyak kedua dengan jumlah laporan mencapai 14.494.

Selisih satu laporan dengan kategori parkir iar yang berada di posisi ketiga dengan jumlah laporan sebanyak 14.493.

Adapun laporan warga atas masalah di Ibu Kota memang difasilitasi oleh Pemprov DKI Jakarta. Hal ini dilakukan karena DKI Jakata menerapkan konsep smart governance untuk mewujudkan ekosistem kota cerdas Jakarta.

Upaya yang dilakukan adalah dengan memfasilitasi 13 kanal pengaduan yang cepat dan mudah digunakan oleh semua lapisan masyarakat. Salah satunya, melalui aplikasi JAKI (Jakarta Kini).

Di mana dengan kanal pengaduan Cepat Respon Masyarakat (CRM) membuat waktu yang dibutuhkan untuk menindaklanjuti laporan menjadi lebih singkat. Selama 2020, waktu tindak lanjut laporan di 5 wilayah kota di Jakarta tidak lebih dari 15 jam.

Dalam hal ini, Walikota Jakarta Selatan menjadi wilayah dengan waktu tindak lanjut tercepat dengan rata-rata waktu penyelesaian 3 jam 15 menit.

Sedangkan untuk persentase laporan yang diselesaikan setiap bulan selama 2020, selalu berada di atas 96 persen. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemprov DKI Jakarta untuk membenahi Jakarta menjadi kota yang lebih nyaman, tentunya tidak terlepas dari bantuan semua pihak.