Dukungan Anggaran Dari Pemkab Masih Terbatas, Pencegahan HIV-AIDS Wajib Terus dioptimalkan

Antar Daerah457 views

CIBINONG, Inionline.id – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor drg. Mike Kaltarina, MARS. memastikan terus mengoptimalkan penanganan HIV-AIDS di Kabupaten Bogor.

“Seperti pengadaan obat ARV serta pendampingan terus kami maksimalkan,” ujarnya, Kamis (01/12/2022).
Pembina Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bogor, Usep Supratman menyebut perhatian Pemkab Bogor terhadap penanganan HIV-AIDS masih rendah.

Hal itu terlihat dari hibah anggaran yang diberikan Pemkab Bogor ke KPA yang hanya Rp500 juta pertahun.

Menurutnya, untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan serta pendampingan harus disupport anggaran yang ideal.

Dengan begitu, pencegahan hingga Penanggulang serta penanganan bisa dijalankan secara optimal.

“Saat ini pemerintah seolah lebih mendorong atau membebankan para penggiat-penggiat HIV-AIDS sendiri,” ujar Usep Supratman kepada wartawan, Kamis (1/12/2022)

Selain itu, untuk menanggulangi, dari mulai pencegahan, edukasi, serta pendampingan ini akan butuh anggaran yang optimal. Sehingga pencegahan akan bisa dilakukan secara masif.

Ia menambahkan, di Hari AIDS dunia pada 1 Desember 2022 ini, ia ingin adanya peningkatan pengetahuan tentang HIV-AIDS. Selain itu, dirinya ingin ada pola tindak atau langkah yang sama dalam penanggulangan maupun pencegahan.

“Jangan sampai kekurangan obat ARV, itu jangan sampai terjadi, ini tugas negara Jang dibebankan pada penggiat,” tegasnya

Saat ini, kata dia, Kabupaten Bogor masuk urutan kedua dengan kasus tertinggi HIV-AIDS

“Kalau prestasi urutan kedua kan bagus, tapi ini kan sedih,” tuturnya

Ia juga mensanksikan kasus ODHA di Kabupaten Bogor hanya 3 ribuan. Ia yakin angkanya lebih dari data yang ada sekarang.

Sementara, Ketua Sekretariat KPA Kabupaten Bogor, Sugara membenarkan dukungan anggaran dari pemerintah Kabupaten Bogor sangat terbatas.

Padahal, untuk melakukan pencegahan, penanganan hingga pendampingan itu butuh anggaran besar.

Saat ini, garda terdepan nya hanya mengandalkan penggiat yang tidak didukung anggaran dari pemerintah.

“Kalau pemerintah fokus menangani kasu HIV-AIDS, tambah anggaran persoalan sedikit demi sedikit bisa ditangani,” tandasnya.