Kemenkes Menilai Belum Ada Urgensi Booster Kedua Masyarakat Umum

Berita157 views

Inionline.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai belum ada urgensi terhadap pemberian vaksin virus corona (Covid-19) program dosis keempat atau booster kedua bagi masyarakat umum di Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemberian vaksin booster kedua masih diutamakan kepada kelompok rentan, yakni tenaga kesehatan dan terbaru warga lanjut usia (lansia) berusia di atas 60 tahun.

“Belum ya untuk masyarakat luas. Karena booster pertama harus dipercepat, cakupannya yang saat ini masih 34 persen,” kata Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (23/11).

Nadia menyebut kebijakan baru pemerintah yang memberikan lampu hijau bagi kelompok lansia menerima booster kedua merupakan upaya mitigasi dalam memberikan proteksi tambahan kepada kelompok yang dinilai rentan terhadap subvarian baru Omicron.

Jumlah kasus SARS-CoV-2 Omicron subvarian BQ.1 di Indonesia telah mencapai 171 orang. Temuan itu didapatkan melalui pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) secara periodik.

Selain BQ.1, Kemenkes juga telah mengidentifikasi 130 subvarian XBB, dan 16 subvarian XBB 1 di Indonesia.

Nadia pun mendorong percepatan vaksinasi booster kedua lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama.

Pelaksanaan vaksinasi menurutnya juga harus merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih di bawah 70 persen dari populasi.

“Sementara masih lansia, karena dari data yang ada, mereka yang paling rentan terhadap subvarian baru,” ujarnya.