Akhir Pekan Ini BPOM Targetkan Izin Penggunaan Booster Inavac Terbit

Headline, Nasional357 views

Inionline.id – Pada akhir pekan ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) targetkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin virus corona (Covid-19) Inavac untuk pemberian dosis tambahan atau booster usia 18 tahun ke atas dapat terbit.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan pihaknya telah memberikan EUA vaksin primer dewasa Inavac pada 1 November lalu. Inavac merupakan vaksin Covid-19 dengan platform inactivated virus dikembangkan tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

“Inavac untuk boosternya kira-kira perkiraannya sekitar tanggal 12 November, akhir minggu ini sudah bisa diberikan EUA booster untuk Inavac,” kata Penny dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11).

Penny melanjutkan saat ini produsen vaksin Inavac masih menunggu pemenuhan tambahan data protokol uji klinik vaksinasi primer anak usia 12-17 tahun di Indonesia. Nantinya apabila uji klinik tersebut menunjukkan hasil yang baik, maka BPOM akan segera memproses EUA vaksin Inavac untuk remaja.

Lebih lanjut, Penny juga menyatakan pihaknya telah mengeluarkan EUA vaksin primer dan booster pada vaksin dalam negeri lainnya, yakni IndoVac. Vaksin Covid-19 ini dikembangkan dengan platform subunit protein hasil kerjasama antara PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine.

“Bio Farma juga sudah menyampaikan keinginannya untuk mendapatkan emergency use listing (EUL) IndoVac pada WHO, dan WHO sudah berdiskusi dengan BPOM untuk EUL WHO untuk vaksin IndoVac,” ujar Penny.

Kemenkes Beli 10 Juta Dosis Vaksin Covid Dalam Negeri

Dalam agenda yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan membeli sebanyak masing-masing lima juta dosis dari vaksin virus corona produksi dalam negeri, yakni IndoVac dan Inavac.

Budi merinci, vaksin IndoVac akan digunakan sepanjang November dengan jumlah 3,6 juta dan sisanya 1,4 juta di Desember. Sementara untuk Indovac, sebanyak 1,5 juta dosis akan digunakan sepanjang November, dan 3,5 juta dosis lainnya akan dipakai dalam program vaksinasi nasional di bulan Desember.

Vaksin Indovac dengan platform subunit protein dikembangkan oleh PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine. Sementara vaksin Inavac dengan platform inactivated virus dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

“November ini kita harapkan ada lima juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa kita pakai. Desember juga ada lima juta lagi, sehingga total vaksin dalam negeri yang akan kita beli dan manfaatkan tahun ini adalah 10 juta dosis,” kata Budi.

Ia mengatakan kedua vaksin dalam negeri itu awalnya ditargetkan dapat diproduksi dan digunakan pada Oktober lalu. Namun karena proses uji klinik hingga pemberian izin penggunaan darurat (EUA) belum rampung seluruhnya, maka pihaknya mendatangkan kurang lebih 5 juta dosis vaksin Pfizer donasi dari luar negeri.

Dengan demikian, stok vaksin Covid-19 di Indonesia sisa enam juta dosis. Mantan Wakil Menteri BUMN itu lantas memprediksi jutaan vaksin itu dapat memenuhi kebutuhan vaksinasi di Indonesia dalam 2-3 bulan ke depan. Prediksi itu disesuaikan dengan tren vaksinasi harian di September yang mencapai 62 ribu dosis dalam sehari.

“Jadi dengan adanya sekitar enam juta dosis kira-kira stok vaksin, maka masih bisa bertahan 90-100 hari atau sampai tiga bulan ke depan,” ujar Budi.