Bogor, Inionline.id – Advokasi anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor H. Supono kembali membuahkan hasil. Melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman total sebanyak 40 unit bantuan program rumah tidak layak huni (rutilahu) berhasil turun di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan dan Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
“Masing-masing desa 20 unit dengan anggaran per-unitnya 20 juta rupiah bagi masyarakat penerimanya, pengajuan di tahun 2021 dan realisasi di tahun anggaran 2022 ini,” ujarnya, Rabu (05/10/2022).
Menyikapi naiknya harga-harga material yang salah satu penyebabnya akibat naiknya harga BBM bersubsidi, Supono mengatakan bahwa indeks untuk satuan harga material sebenarnya untuk membangun dengan kelayakan yang tuntas.
“Memang anggaran 20 juta rupiah belum mencukupi dengan harga bangunan yang naik, tetapi dari pantauan ini beberapa yang diberikan disitu bisa terselesaikan, rupanya ada ririungan bagusnya seperti umpamanya kemarin tinjauan rutilahu di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, jadi umpamanya keramiknya ada yang menyumbang keramik lalu ada dari warga gotong royongnya lalu ririungan untuk membeli menambahkan seperti umpamanya WC tidak ada mau tidak mau rumah harus ada, kalau di spek itu tidak dengan fasilitas listrik, wc itu tidak ada tapi mereka bisa menyelesaikan munkin dari saudaranya atau mungkin lingkungan sekitar yang dikoordinasikan dengan Pak RT dan juga disupport oleh Pak Lurah, jadi swadaya ini positif,” papar H. Supono.
Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, program rutilahu paling tidak disamping memang membantu tetapi juga mendorong masyarakat untuk saling gotong royong.
“Artinya tidak karena ada ini kasian juga tidak terselesaikan, ririungan tadi yang saya lihat positif, jadi ada yang untuk menyelesaikan ada yang kita lihat dari spek itu lebih bagus, itu karena ada imbal swadaya dari masyarakat, itu yang saya nilai positif maka rutilahu memberikan manfaat yang bagus,” pungkasnya.
