Sejak BBM Naik Sektor Transportasi dan Pergudangan Merugi

Ekonomi057 views

Inionline.id – Kinerja sektor transportasi dan pergudangan merugi sejak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.

Ekonom Industri dan Pangan Saktyanu Kritsyantoadi Dermoredjo mengatakan dua sektor tersebut terkoreksi hingga 2,51 persen.

“Sektor yang paling mengalami dampak negatif kenaikan harga BBM subsidi adalah sektor transportasi dan pergudangan, yakni minus 2,51 persen,” katanya dalam SAPA MEDIA yang diselenggarakan oleh Badan Riset Nasional (BRIN), Senin (3/10).

Sementara, kenaikan harga BBM itu tidak terlalu berdampak pada sektor pertanian dan industri pengolahan. Adi mengatakan dua sektor itu hanya terkoreksi 0,15 persen.

Dalam hal ini, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,6 hingga 6 persen pada kuartal III.

Kendati, Indonesia harus tetap waspada karena bisa saja proyeksi pertumbuhan terkoreksi 0,3 persen.

Di sisi lain, kenaikan harga BBM dianggap menguntungkan bagi lima provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatra Selatan, Riau, dan Jambi karena bisa menaikkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).

Hal ini karena kelima provinsi tersebut memiliki sektor tambang (terutama migas) dan perkebunan yang cukup luas.