Dewan Jabar Mochamad Ichsan : “Anulir kata-kata Pesantren Sumber Radikalisme!”

Antar Daerah157 views

Bogor, Inionline.id – Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Mochamad Ichsan Maoluddin menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di pondok pesantren Al-Asriyah Nurul Iman pimpinan Habib Segaf Bin Mahdi bin Abu Bakar rahimahullah, Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/10/2022).

Mochamad Ichsan memastikan bahwa narasi yang berkembang yang menyatakan bahwa pondok pesantren merupakan sarang dari radikalisme sepenuhnya salah total.

“Sangat miris ketika ungkapan bahwa pesantren itu adalah sumber dari radikalisme, tapi justru saya lihat disini (Pesantren Al-Asriyah Nurul Iman) konten-konten pemahaman kebangsaan itu juga mereka tumbuh baik, nalar mereka baik tentang narasi kebangsaan ini,” ujarnya.

Ichsan melanjutkan, “kita itu punya entitas yang beragam di negeri ini, bagaimana kita agar mengelola dengan baik, jadi perlu dianulir kata-kata pesantren adalah sumber dari radikalisme,” katanya.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini menduga narasi pesantren sebagai sarang radikalisme dihembuskan ketika ada yang tidak sepaham dengan kebijakan pemerintah, dan ingin melawan arus kebijakan pemerintah.

“Harusnya tidak begitu, kita melihat konstruktif tidak ide gagasan itu, jika konstruktif walaupun berat terima saja, bahwa kebijakan itu luput dari kepentingan rakyat atau kepentingan para oligarki,” ucapnya.

Pondok Pesantren Nurul Iman menyerahkan cinderamata produk karyanya kepada anggota DPRD Jawa Barat Mochamad Ichsan Maoluddin (kanan), Sabtu (15/10/2022).

Dirinya menambahkan, kegiatan ini juga sebagai pengambilan sample seperti apa pandangan para santri tentang wawasan kebangsaan.

“Ternyata pelatihan nasionalisme itu sudah biasa disini, jadi tadi tinggal konektifitas dengan kegiatan ekstrakulilkuler pesantren nanti dengan tema-tema tadi mereka tidak asing justru semakin meyakinkan bahwa founding father kita bangsa Indonesia itu memang para ulama yang memperjuangkan negeri ini hingga merdeka,” tutur Ichsan.

Dua hal yang dicatat masukan dari para santri kepada pemerintah ialah mengap harga BBM bersubsidi dicabut padahal ada sektor lain yang bisa tetap kita tidak terancam, serta bagaimana iklim parlemen disaat kondisi Indonesia yang dinilai para santri saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Kepala pondok santri pria Aah Solahudin menyambut baik sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang digelar dewan Mochamad Ichsan di pondok pesantrennya.

“Sangat bagus sekali, apalagi ini berhubungan dengan sketsa kebangsaan 4 pilar, jadi memang mahasiswa ini mesti digodog nasionalismenya agar betul-betul nanti cinta dengan bangsanya, negaranya, ketika mereka sudah selesai mondok di Nurul Iman mereka bisa sama-sama membangun dan menjaga keutuhan NKRI ini, jadi sangat dibutuhkan,” imbuhnya.

Dirinya pum berharap pendidikan 4 pilar ini menjadi motivasi bagi para santri untuk nantinya ada yang berkecimpung di dunia politik.

“Semoga dengan adanya pembekalan ini kedepan ketika kami sudah lulus dan santri-santri kita sudah lulus bisa berkecimpung di dunia politik atau dengan gerakan yang positif di masyarakat nanti,” pungkasnya. (JC)