Inionline.id – Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar mendesak masuk ke dalam kantor Pertamina Regional Sulawesi yang berada di Jalan Garuda, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Mulanya, pihak Pertamina berjanji menemui perwakilan mahasiswa. Namun, mahasiswa merasa tidak dihargai karena akan ditemui di lapangan basket, sehingga mereka menerobos masuk kantor Pertamina.
“Pihak Pertamina hanya menerima kita di lapangan basket. Itu sangat tidak menghargai apa yang kita lakukan hari ini,” teriak massa dari dalam kantor Pertamina, Rabu (7/9).
Pantauan CNNIndonesia.com, massa HMI yang menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM itu sempat terlibat keributan dengan aparat kepolisian di depan kantor Pertamina.
Keributan terjadi saat mahasiswa mendorong pagar Kantor Pertamina ketika ingin merangsek masuk.
Massa juga sempat membakar ban bekas di depan kantor Pertamina sebagai bentuk penolakan atas kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Hingga saat ini, pihak Pertamina Regional Sulawesi sudah menemui massa HMI Cabang Makassar untuk mendengarkan aspirasi mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Pertemuan masih berjalan dan dilakukan di dalam Kantor Pertamina. Bukan di lapangan basket seperti yang diagendakan sejak awal.
Demo menolak kenaikan harga BBMÂ juga terjadi di berbagai wilayah Indonesia sejak beberapa hari yang lalu. Pada umumnya, mereka keberatan ketika pemerintah menaikkan harga BBMÂ bersubsidi.
Presiden Joko Widodo lalu angkat suara menanggapi demonstrasi yang digelar di banyak daerah. Dia mengatakan bahwa Indonesia negara demokrasi, sehingga tidak ada yang salah dengan penyampaian pendapat lewat unjuk rasa.
