Ridwan Kamil Pastikan Sopir Trailer Maut di Bekasi Ditindak

Berita057 views

Inionline.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) meninjau tempat kejadian perkara kecelakaan maut truk trailer tabrak tiang BTS dan halte yang berada di depan SD II & III Kota Baru, Kranji, Bekasi, Jabar.

Di lokasi kecelakaan, RK menyampaikan telah berkoordinasi dengan polisi agar sopir truk ditindak sesuai aturan hukum.

“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan tanggung jawab hukum juga berlaku kepada yang bersangkutan,” kata Ridwan Kamil di TKP, Kamis (1/9/2022).

Ridwan Kamil menyebut penting bagi dirinya memastikan sopir menjalani proses hukum lantaran perbuatan sopir tersebut berdampak pada hilangnya nyawa banyak orang.

“Bagaimanapun, korbannya sangat banyak, ada 23 korban. Kemudian yang meninggal 10, ya. Itu juga sangat-sangat bikin sedihlah,” ujarnya.

Lebih lanjut Ridwan Kamil mengucapkan dukacita terkait kecelakaan truk trailer tabrak tiang BTS tersebut

“Untuk menyampaikan rasa dukacita yang mendalam, hari ini agenda saya datang ke sini kemudian menengok ke RS Ananda. Kemudian satu lagi lanjut ke satu keluarga yang sudah dimakamkan anggota keluarga karena kecelakaan ini,” tutur dia.

Kecelakaan Diduga karena Human Error

Sebelumnya, Kapolsek Bekasi Kota Kompol Salahuddin mengatakan truk trailer yang menabrak tower BTS di depan SDN 02 dan 03, Jalan Sultan Agung, tidak mengalami rem blong. Ia menduga kecelakaan tersebut karena kelalaian.

“Nggak rem blong, remnya bagus. Kita evakuasi tanpa halangan dan hambatan lain,” kata Kompol Salahuddin di lokasi kejadian, Jalan Sultan Agung Km 28,5, pada Rabu (31/8/2022).

Dia kemudian menuturkan kondisi kaki-kaki truk trailer juga dalam keadaan baik. “Kendaraan untuk kaki-kaki dan rem sangat bagus, mantap, direm bagus. Sehingga tidak begitu susah kita mengevakuasinya. Kuat dugaan bukan rem blong. Human error,” sambung dia.

Salahuddin menuturkan pihaknya masih mendalami apakah sopir mengantuk atau tidak. “Apakah lalai karena ngantuk atau apa, nanti tunggu lagi,” ujarnya.

“Dia lalai mungkin, dia tidak konsentrasi atau menghindari kendaraan. Bisa juga akibat ngantuk,” lanjut Salahuddin.