Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Aksi Tolak Kenaikan BBM di Aceh Ricuh

Berita157 views

Inionline.id – Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR Aceh berlangsung ricuh. Aparat kepolisian yang berpakaian lengkap mendorong mundur massa aksi dari mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Kericuhan itu berawal saat ribuan massa ingin masuk ke dalam Gedung DPR Aceh. Namun, di dalam pagar dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Massa juga sempat berdialog dengan polisi dengan maksud untuk menyampaikan aspirasi ke dalam Gedung DPR Aceh. Namun, tidak ditanggapi oleh aparat.

Lalu massa mencoba menerobos brigade pagar betis polisi dengan cara ingin merobohkan pagar Gedung DPR Aceh. Massa yang tidak terima dihalangi untuk masuk, melempar polisi dengan botol air mineral.

Sehingga aksi tersebut membuat polisi mengarahkan dan menembakkan mobil water canon dan gas air mata untuk membubarkan aksi. Massa yang kecewa lalu membakar papan bunga yang tersusun di depan Gedung DPR Aceh dan merusak mobil polisi yang terparkir.

Kemudian polisi yang berpakaian preman mencoba menarik dan memukul massa aksi yang masih berada di depan Gedung DPR Aceh.

Bahkan seorang wartawan yang merekam kejadian itu dengan handphone mendapat intimidasi dari polisi berpakaian preman. Polisi tersebut lalu memukul handphone wartawan dari media Serambi Indonesia hingga pecah.

“Saya sudah bilang saya wartawan, saya juga lengkap pakai id card, tapi hp saya tetap dipukul hingga layarnya pecah,” kata wartawan Serambi Indonesia, Indra Wijaya.

Hingga berita ini terkirim, massa masih bertahan di Simpang Jambo Tape atau sekitar 1 kilometer dari Gedung DPR Aceh.