Kemenkes Berikan Usulan Vaksin Covid Booster Tambahan Bayar, BPJS Gratis

Berita157 views

Inionline.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka peluang pembiayaan vaksin virus corona (Covid-19) dosis lanjutan atau vaksin booster tambahan akan dibebankan kepada masyarakat, sementara bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan ditargetkan untuk diberikan secara gratis.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menambahkan, booster yang dimaksud yakni booster yang tidak masuk program wajib pemerintah. Artinya, booster berbayar berpeluang diadakan apabila terdapat ketentuan booster boleh lebih dari 1-2 kali.

“Kita tidak pernah tahu kapan kita akan terus melakukan booster, karena mungkin ada booster keempat, kelima, keenam dan seterusnya. Sehingga kelihatannya booster itu menjadi vaksinasi rutin nanti-nantinya ketika kita masuk fase endemi,” kata Dante dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8).

Dante menyebut, pada 2023 pemerintah sudah tidak menggelontorkan dana untuk pembelian vaksin Covid-19. Alokasi dana Penanganan Covid-9 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) sepenuhnya berakhir di 2022.

“Untuk itulah maka pemerintah hadir di situ untuk memberikan belanja vaksin untuk kelompok PBI. Tapi tetap ada bagian lain bahwa ini juga bisa berbayar nantinya, berbayar untuk vaksin booster tambahan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dante kemudian menyinggung vaksinasi virus corona sebagai hukum fardu kifayah yang menurutnya harus dilakukan mayoritas orang guna mencapai keselamatan bersama.

Hal itu Dante sampaikan guna menjawab sejumlah pihak yang menilai wajib vaksinasi dosis lanjutan atau booster sebagai syarat perjalanan dianggap sebagai salah satu aturan yang melanggar hak asasi manusia (HAM).

Dante sekaligus menegaskan, program vaksinasi Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah dan warga sehingga ia meminta kerjasama seluruh pihak agar tidak lagi mempersoalkan kewajiban vaksin Covid-19.

“Jadi sebenarnya vaksinasi ini kalau saya boleh bilang fardu kifayah. Memang harus menjadi tanggung jawab bersama, karena kalau satu tidak divaksin, kalau dia mudah kena covid-19, dia naik pesawat, lalu batuk-batuk di pesawat, satu pesawat kena semua,” ujarnya.