Wamenkes Mengatakan Gejala Omicron BA.2.75 Tidak Terlalu Berat

Headline, Nasional357 views

Inionline.id – Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) mengatakan gejala Covid-19 yang disebabkan subvarian Omicron BA.2.75 atau Centaurus tak terlalu berat. Tingkat pasien yang dirawat di rumah sakit pun rendah.

“Semua kasus sederhana. Tak terlalu berat, karena dari beberapa hal yang kita pelajari dari beberapa negara, karakternya seperti Omicron. Kegawatan tak terlalu besar, hospitality tak terlalu besar dan keparahannya tak terlalu besar,” kata Dante di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/7).

Dante memastikan saat ini ada temuan tiga kasus subvarian Omicron BA.2.75. Ia menjelaskan tiga kasus tersebut terdeteksi sepekan lalu berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) dari seluruh pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ditemukan sepekan lalu. Tak perlu khawatir soal BA.2.75 karena karakter hampir sama BA.4, BA.5 dan BA.12,” kata dia.

Dante meminta masyarakat tidak khawatir dengan kemunculan varian BA.2.75 di Indonesia. Ia memastikan temuan tiga kasus subvarian BA.2.75 itu telah dilaporkan melalui platform berbagi informasi dan data di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

“Mudah-mudahan ke depan kasus menurun dan tak tinggi lagi, karena peningkatan kasus BA.4 dan BA.5 ini sepertiga Omicron,” ujarnya.

Sebagai informasi, subvarian Omicron BA 2.75 disebut-sebut jadi biang kerok lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara.

Diberi nama Omicron BA.2.75, karena merupakan generasi kedua dari varian BA.2 yang menyebabkan gelombang peningkatan pasien di Inggris pada akhir Maret lalu.

Saat ini tiga kasus BA.2.75 yang ditemukan di Indonesia tercatat di DKI Jakarta dan Bali.