U-Turn Ditutup Usai Kecelakaan Maut, Polisi Usul Lampu Merah CBD Dibongkar

Antar Daerah557 views

Inionline.id – Di pertigaan CBD, Jl Alternatif Cibubur, Bekasi penempatan lampu merah menjadi sorotan pascakecelakaan maut truk tangki Pertamina. Polisi mengusulkan agar lampu merah CBD dibongkar dan u-turn di lokasi tersebut ditutup karena tidak layak.

“Ya kita akan kaji karena tidak layak, untuk sementara (lampu merah) tidak kita aktifkan. Kita akan usulkan untuk dibongkar,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, Rabu (20/7/2022).

Saat ini, lampu merah di lokasi hanya terpasang lampu hazard (warna kuning) saja. Polisi mengusulkan agar U-turn ditutup permanen.

“U-turn-nya juga harus kita tutup, muter di situ tidak boleh. Kan itu karena ada U-turn di situ dibuka sehingga dipasang lampu merah itu. sehingga U-turn itu akan kita tutup,” imbuhnya.

“Lampu merah tidak kita aktifkan, hanya lampu hazard saja,” tambahnya.

Latif menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi terkait pemasangan lampu merah tersebut. Polisi akan memberikan usulan agar lampu merah tersebut dibongkar karena tidak layak.

Latif mengatakan pemasangan lampu merah di pertigaan CBD itu tidak layak. Sebab, lampu merah ditempatkan pada jalanan menurun yang mana hal ini membahayakan.

“Ya tentunya itu kan jalan menurun, seharusnya jalan menurun tidak boleh ada hambatan. Kalau ada lampu merah kan harus berhenti jadinya, itu kan sangat berbahaya. Kita akan usulkan untuk tidak diaktifkan,” paparnya.

Seperti diketahui, kecelakaan di Cibubur menelan 10 korban jiwa. Sementara 6 orang lainnya mengalami luka-luka akibat truk tangki Pertamina yang diduga mengalami rem blong.

Selain dugaan faktor kendaraan yang rem blong, polisi menilai kondisi jalan di lokasi menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan. Penempatan lampu merah di jalanan yang menurun dinilai tidak layak dan berbahaya.

Penjelasan Pengembang CBD soal Usulan Lampu Merah

Direktur Ciputra Group Harun Hajadi mengakui pihaknya mengusulkan rekayasa lalu lintas di pertigaan CBD yang menjadi lokasi kecelakaan. Pihak CBD mengusulkan rekayasa lalu lintas itu Dishub Kota Bekasi.

“Kami mengusulkan ada solusi rekayasa lalu lintas karena persimpangan Jl Transyogi dan proyek itu (proyek CBD) simpang yang cukup besar,” kata Harun Hajadi kepada detikcom, Selasa (19/7).

Dia tidak ingat kapan usulan itu disampaikan ke Dishub Kota Bekasi dan akhirnya lampu lalu lintas (traffic light/TL) dipasang di lokasi. Yang jelas, lampu lalu lintas sudah terpasang pada Maret 2021, sebagaimana foto yang ditampilkan Google Street View. Namun demikian sebelumnya, lampu lalu lintas itu sebelumnya hanya memancarkan lampu oranye saja.

Kata polisi, lampu merah baru dinyalakan sekitar tiga bulan lalu. Meski begitu, Harun Hajadi menyatakan kecelakaan kemarin bukan semata-mata karena lampu merah.

“Kalau rem blong, apalagi keadaan jalan sedang macet sekali, ada lampu atau tidak ada lampu pasti terjadi kecelakaan,” kata Harun.

Usulan pihak CitraGrand untuk rekayasa lalu lintas dijelaskannya bertujuan mengurangi kemacetan di lokasi. Namun soal adanya truk mengalami rem blong yang celaka, itu bisa terjadi di mana saja. Kebetulan, kata dia, peristiwa kemarin terjadi di dekat proyek CitraGrand Cibubur CBD.

“Usulan kita untuk adanya rekayasa lalu lintas itu dimaksudkan agar mengurangi kemacetan yang diderita warga seluruh kawasan yang ada di Jl Transyogi,” kata dia.