Pemprov Jabar Menyatakan 4 Persen Desa/Kelurahan Terkonfirmasi Kasus PMK

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Jelang Idul Adha 1443 H/2022 M Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mewaspadai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak.

Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja menyatakan dari laporan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, saat ini PMK sudah menyebar di empat persen kelurahan dan desa.

“Tadi kami laporkan di Jawa Barat ini kurang lebih ada 4 persen wilayah kelurahan/desa yang terkonfirmasi dengan PMK,” kata Setiawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (6/6).

Setiawan menuturkan, meskipun jumlahnya minim, kasus PMK tetap menjadi kewaspadaan mengingat akan ada kebutuhan hewan kurban menghadapi Idul Adha.

“Upaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin memastikan hewan yang akan masuk ke kita bersertifikat, itu yang penting. Dan juga hal-hal lain seperti vaksinasi untuk hewan, kami lakukan sesegera mungkin,” ujarnya.

Terkait kewaspadaan, Pemprov Jabar melalui DKPP bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar rencananya akan menindaklanjuti terkait dengan fatwa MUI dan antisipasi hewan kurban pada Selasa (7/6).

“Namun sejauh ini, kami mengantisipasi hal-hal yang tadi seperti paling tidak bahwa hewan masuk artinya sudah dijamin hewan itu sudah sesuai dengan SOP,” tuturnya.

Kasus PMK di Kota Bandung

Sementara itu, di Kota Bandung, kasus penyebaran PMK pada hewan ternak masih bertambah. Kali ini, 8 ekor sapi sampel yang diambil dari Kecamatan Bandung Kulon dan Cibiru dipastikan positif setelah menjalani tes.

Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menerangkan terkonfirmasi positifnya 8 sampel tersebut menjadikan penyebaran PMK di Kota Bandung tercatat ada di tiga kecamatan. Sebelumnya lima sapi di Babakan Ciparay terkonfirmasi positif PMK.

“Waktu pertama ada kejadian di Babakan Ciparay dan itu sudah keluar 5 positif beberapa. Kemudian ada laporan di Bandung Kulon dan Cisurupan dan kita sudah lakukan uji sampel hari Jumat kemarin. Ternyata masing-masing empat sampel ternyata positif,” katanya.

“Walaupun 4 sampel yang diambil dan positif sehingga posisi terduga itu menjadi tertular. Jadi jumlahnya 69 yang di Cibiru, di Babakan Ciparay 50 ekor, dan Bandung Kulon 18 ekor terindikasi dipastikan positif,” imbuhnya.

Gingin menernagkan satu dari lima ekor sapi yang terkonfirmasi positif PMK di Babakan Ciparay mati akibat nafsu makan yang terus menurun. Selain itu, sapi yang positif PMK di kawasan Cibiru pun mulai menunjukkan gejala penurunan nafsu makan.

“Sebagai upaya penanganan, sebelum terindikasi positif saat terduga sapi dilakukan karantina dan pengobatan intensif,” ungkap Gin Gin.

Di samping itu, soal stok menjelang hari raya Idul Adha, Gin Gin memastikan, masih memenuhi karena kebutuhan belum meningkat.

“Jika untuk Idul Adha, yang saat ini eksisting selama tidak terkena dan terkonfirmasi PMK sudah cukup. Karena peternak sudah menyiapkan jauh-jauh hari untuk kurban. Jadi kalau tidak terserang, cukup,” tuturnya.