Lewat Facebook, Wakil Ketua DPRD Jabar Berikan Edukasi Penyakit Mulut dan Kuku Kepada Masyarakat

Antar Daerah157 views

Bandung, Inionline.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat drh. Achmad Ru’yat benar-benar memanfaatkan sosial media sebagai salah satu sarana edukasi langsung kepada masyarakat.

Lewat akun Facebook resminya yaitu @Achmad Ru’yat menjawab langsung pertanyaan masyarakat Jawa Barat yaitu Asep Rahmat Khaerudin yang menanyakan terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah ditemukan di Jawa Barat.

“Tos aya pembahasan tentang PMK di dewan, sapi perah Jabar terancam bangkrut, di pangalengan sudah 1518 ekor terkena,” ucap Asep Rahmat di kolom komentar Ru’yat.

Merespon pertanyaan Asep, secara jelas Ru’yat mengatakan bahwa dirinya prihatin dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku saat ini.

Sebagai tokoh yang berlatar belakang seorang dokter hewan, Ru’yat menjelaskan 5 langkah yang menjadi catatan DPRD Jabar menyikapi PMK yang sedang mewabah.

1. Hewan ternak Yang sehat, segera Vaksinasi, Vaksin baru ada akhir Juni 2022.

2. Sapi Sakit PMK diisolasi, pisah dari koloni. Yang sakit dirawat (beri penguatan daya tahan tubuh : vitamin dan antibiotik untuk mencegah infeksi skunder)

3. Sapi sakit yang infausta dilakukan Pemotongan Bersyarat, daging dapat dikomsumsi dengan dipisakan tulang, kelenjar pertahanan. Daging aman di komsumsi.

4. Sapi Sakit PMK jangan dilalulintaskan, beresiko menyebarkan penyakit. Untuk itu perlu dukungan dan kerjasama semua stakeholder dalam mengendalikan PMK.

5 . Untuk Qurban, Dihimbau Masyarakat melalukan Qurban Online, Pemotongan dilakukan di Daerah Sumber Ternak ( NTT, NTB, Jatim,Jateng) tanpa pergerakan hewan antar Provinsi, sehingga hanya daging yang dikirimkan ke daerah penerima daging qurban. Ini agar PMK tidak semakin menyebar.

“Daerah sentra Sapi Perah Jabar, jangan dulu membeli dan memasukkan sapi dari luar sentra, sebaliknua fokus melokalisir desa yang terkena PMK untuk tidak menular ke desa lain melalui pengetatan lalin orang, petugas teknis, pedagang ternak, kendaraan, media pembawa agen PMK,” pungkas Ru’yat.