Jokowi Mengatakan Kenaikan COVID Usai Lebaran Masih Terkendali

Nasional157 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kasus Corona atau COVID-19 di Indonesia mengalami sedikit kenaikan setelah libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022. Jokowi meminta semua pihak tetap waspada.

“Saya sudah minta untuk diwaspadai ada sedikit kenaikan karena kemarin masalah tiga minggu atau sebulan yang lalu karena kita Lebaran. Tapi saya kira kenaikan ini masih dalam posisi terkendali,” kata Jokowi di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2022).

Jokowi menjelaskan evaluasi kasus COVID-19 di Indonesia harus merujuk ke data. Menurut Jokowi, kasus COVID-19 saat ini masih terkendali.

“Yang paling penting kita berpegangan kepada angka positivity rate, pegangannya itu. Kan harus di bawah 5 persen, kita sekarang di angka 1,03 persen. Jadi masih pada posisi terkendali,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyebut kasus COVID-19 di Indonesia masih terkendali berdasarkan dari faktor laju transmisi. Meski demikian, dia terus mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi Corona dosis ketiga atau booster.

“Pertama positivity rate-nya masih di angka 1,03, masih di bawah 5 persen. Kemudian juga laju transmisi ini juga masih di angka yang terkendali. Angkanya 20 per 100 ribu per minggu kasus dan kita masih berada di angka 1. Jadi Masih terkendali tapi tetap kewaspadan itu penting. Oleh sebab itu saya akan tekankan lagi pentingnya booster suntikan ketiga, ini akan kita terus lakukan,” beber Jokowi.

Informasi mengenai kenaikan kasus COVID-19 ini sebelumnya juga disampaikan oleh Satgas COVID-19.

“Menjadi perhatian bahwa terdapat kenaikan pada tren kasus positif selama tiga minggu terakhir, dan kasus aktif selama 4 hari terakhir. Dilihat pada grafik kasus positif mingguan, terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus tanggal 22 Mei 2022, dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan,” ucap juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Rabu (8/6).

“Kemudian pada kasus aktif terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif tanggal 2 Juni 2022, yaitu 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian,” katanya.

Wiku mengajak semua pihak untuk waspada. Wiku menambahkan bahwa Indonesia berhasil mempertahankan kasus tetap stabil dalam beberapa bulan terakhir.

“Hal ini penting untuk diwaspadai, mengingat selama kurang lebih 3 bulan berturut-turut, sejak Omicron, kita berhasil mempertahankan kasus agar tetap stabil,” katanya.