Inionline.id – Infrastruktur untuk mendukung pembelajaran daring dunia pendidikan Indonesia masih bermasalah. Utamanya keterbatasan sekolah-sekolah di Indonesia terhadap akses internet.
Padahal seiring majunya teknologi, akses internet untuk mendukung pendidikan kian dibutuhkan. Namun nyatanya, jumlah sekolah yang tak tersentuh internet terbilang cukup besar.
“Data membuktikan, 40 persen sekolah kita dan ini data Kemdikbudristek, sekolah Indonesia itu belum teraliri internet,” kata Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, kepada Medcom.id, Jumat 6 Mei 2022.
Menurut Satriwan, ketiadaan internet ini ke depan akan sangat mengganggu. Mengingat banyaknya kebijakan pendidikan hari ini yang akan serba digital.
“Padahal Kurikulum Merdeka sangat bergantung pada internet, karena berbagai platform yang diberikan Kemendikbudristek itu infrastruktur utamanya listrik dan internet,” sambungnya.
Belum lagi bicara penopang internet itu sendiri. Satriwan mengatakan, saat ini 50 persen sekolah masih kesulitan listrik dan terdapat gedung yang rusak.
“Jadi ini pekerjaan rumah untuk pembenahan infrastruktur, pemenuhan infrastruktur sekolah, infrastruktur dasar, listrik, internet, perpustakaan, laboratorium,” tutupnya.
