Kasus Covid Indonesia Rendah, Satgas IDI Meminta Jangan Sepelekan Protokol kesehatan

Headline, Nasional257 views

Inionline.id – Seiring dengan tren penurunan kasus virus corona (Covid-19) Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mewanti-wanti  agar tidak menyepelekan protokol kesehatan.

Zubairi meminta agar seluruh pihak, terutama pemerintah, tidak jemawa di tengah masa transisi Indonesia dari pandemi menuju endemi Covid-19. Apalagi dengan banyaknya relaksasi yang saat ini dilakukan pemerintah pada aktivitas sektor nonkesehatan.

“Kita jangan jemawa di tengah jumlah kasus yang rendah, pembatasan dilonggarkan, dan Ramadan seperti sebelum pandemi. Tetap pakai masker dan rajin cuci tangan,” kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Senin (11/4).

Zubairi mengaku tidak ingin kondisi Indonesia akan bernasib sama seperti sejumlah negara yang ‘menggila’ akibat kenaikan kasus Covid-19, sehingga berpotensi menyebabkan fasilitas kesehatan kembali penuh hingga hal terburuk seperti kekurangan tenaga kesehatan.

Ia lantas mencontohkan negara-negara yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 cukup signifikan di tengah klaim menuju endemi. Seperti Korea Selatan yang menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi sebanyak 1.607.876 kasus dalam sepekan terakhir.

“Ada baiknya kita tetap waspada dan mencermati negara-negara berstatus endemi–yang kasus mingguannya melonjak tinggi,” imbuhnya.

Zubairi pun kemudian meminta masyarakat mampu beradaptasi dengan kehidupan new normal dengan tetap disiplin protokol kesehatan. Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan 5M, di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin Covid-19 diminta untuk segera mengakses layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan. Ia juga menyarankan agar pelaku usaha dapat memberikan izin bagi pekerja yang tengah mengalami penyakit menular seperti flu dan batuk.

“Belajar dari pandemi, para pekerja yang batuk pilek seharusnya istirahat dan tidak ke kantor. Apalagi jenis pekerjaan tertentu dapat dilakukan di rumah. Pengusaha harus sadar penyakit menular bisa menyebar di antara pekerja dan mempengaruhi produktivitas dan bisnis. Percayalah,” kata dia.