Dalam Pengamanan Demo 11 April Kapolda Metro Memberikan 4 Arahan

Berita057 views

Inionline.id – Hari ini Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memimpin apel pasukan pengamanan demo mahasiswa yang akan berpusat di depan gedung DPR. Ada empat arahan Fadil kepada jajarannya dalam pelaksanaan pengamanan demo hari ini.

Pertama, Fadil meminta personel melakukan pengamanan secara humanis. Fadil meminta personel memperlakukan peserta demo selayaknya anak dan adik sendiri.

“Mari kita membangun relasi yang saling menghargai antara kita dengan adik-adik mahasiswa. Anggap saja mereka sebagai anak kita sendiri. Mahasiswa ini kita jaga seperti menjaga anak kita yang sedang bermain. Kita jaga dengan penuh kasih sayang,” kata Fadil di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

Dia menambahkan personel harus mampu mengamankan demo dengan penuh kelembutan, tapi tidak juga menghilangkan ketegasan.

“Kita jaga dengan penuh kelembutan. Ciptakan aksi unjuk rasa yang saling menghargai. Mari kita jaga kesucian bulan Ramadan dengan membangun respect di antara kita dan para pengunjuk rasa,” jelas Fadil.

Kadua, Fadil Imran melarang penggunaan senjata api dalam pengamanan demo 11 April. Sebelum pelaksanaan pengamanan, personel juga dicek kelengkapannya dan dipastikan tidak membawa senjata api.

“Yang kedua, saya minta kepada seluruh anggota untuk tidak menggunakan dan tidak membawa senjata api, apalagi dengan senjata tajam, dengan peluru tajam. Saya minta ini dipedomani betul, tidak ada anggota yang membawa api beserta peluru tajam,” tutur Fadil.

Arahan selanjutnya dari mantan Kapolda Jatim ini terkait profesionalitas anggota di lapangan. Fadil meminta seluruh anggotanya yang terlibat dalam kegiatan pengamanan demo mahasiswa hari ini tidak mudah terprovokasi.

“Laksanakan tugas dengan baik, profesional, dan penuh tanggung jawab. Jangan mudah terprovokasi, lakukan dan satu komando,” tegas Fadil.

Arahan terakhir, dia meminta personel tidak melakukan kekerasan fisik ataupun verbal kepada peserta demo.

“Antisipasi sikap dan perilaku dari masing-masing anggota agar tidak dikesankan atau tidak melakukan perbuatan kekerasan fisik maupun kekerasan verbal,” katanya.

“Awasi dan amati perilaku pendemo yang memicu terjadinya tindakan anarkis untuk diambil langkah-langkah penegakan hukum yang terukur dan terkendali. Jalin komunikasi yang baik antarapersonel pengamanan untuk meminimalisir miskomunikasi dan kesalahan persepsi antarpersonel,” sambung Fadil.

Lebih lanjut Fadil meminta anggotanya bersikap humanis. Dia berharap kesabaran dan kelembutan dikedepankan dalam penjagaan demo hari ini.

“Tidak ada yang lebih kuat dari kelembutan dan tidak ada yang lebih lembut dari kekuatan yang tenang. Oleh sebab itu jadikan kelembutan dan kesabaran sebagai pondasi diri dalam menghadapi setiap tindakan di lapangan,” tutur Fadil.

Seperti diketahui, massa BEM SI akan menggelar demo menolak wacana penundaan pemilu 2024. Demo dipusatkan di DPR RI, tetapi polisi juga mengantisipasi massa yang akan ke Istana dengan melakukan barikade di Patung Kuda, Jakarta Pusat, mulai pukul 09.00 WIB.

Dalam kesempatan yang sama, Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto mengatakan pihaknya menyiapkan 1.300 personel untuk mem-back up pengamanan Polda Metro Jaya. Sejalan dengan Fadil Imran, Mayjen Untung menekankan personel untuk tidak membawa senjata api.

“Tidak ada satu orang pun yang membawa senjata api, senjata tajam, kemudian dilaksanakan persuasif, menganggap para pengunjuk rasa keluarga sendiri, anak sendiri yang harus kita lindungi,” kata Untung.

Untung juga mengimbau massa tidak melakukan tindakan anarkistis selama melaksanakan penyampaian pendapat di muka umum.