Petani: Sejak Awal Tahun Harga Pupuk Non Subsidi Naik 100 Persen

Ekonomi057 views

Inionline.id – Sejak awal 2022 Serikat Petani Indonesia (SPI) mencatat harga pupuk nonsubsidi melonjak 100 persen.

Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi SPI Muhammad Qomarunnajmi mengatakan kenaikan ini dikarenakan peningkatan harga bahan baku produksi terutama gas alam dan permintaan.

“Jenis pupuk kimia yang naik. Setidaknya dua pemicunya yaitu kenaikan bahan baku produksi, terutama gas alam, dan kenaikan permintaan, karena kuota pupuk subsidi yang berkurang,” katanya, Senin (14/3).

Dalam hal ini, dia mengatakan kenaikan harga pupuk kimia ini akan jadi tekanan bagi petani jika tidak diiringi jaminan pasar dengan harga yang layak.

“Tentu ini akan jadi tekanan bagi teman-teman petani. Tetapi, kami dari SPI menggunakan pendekatan pertanian agroekologi, jadi sudah mulai melepaskan ketergantungan pada pupuk kimia,” lanjutnya.

Dia menambahkan selama ini komponen pupuk memberikan kontribusi sebesar 15 persen terhadap biaya produksi.

Adapun, untuk besaran persentase penggunaan pupuk nonsubsidi dan pupuk subsidi, Qomarunnajmi mengaku belum bisa memastikan besaran angkanya. Pasalnya, masih ada permasalahan pada kartu tani dan distribusi pupuk subsidi.

“Mengacu pada keterangan yang disampaikan ombudsman dan data di Kemenkoperekonomian, tidak semua petani terdaftar di kartu tani dan tidak semua petani yang punya kartu tani memiliki data valid soal luasan lahan dan luasan tanamnya,” ujarnya.