BPKH Minta DPR Ikut Menyarankan Tak Ada Kenaikan Biaya Haji 2022

Berita057 views

Inionline.id – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyampaikan rencana kerja dan anggaran tahunan BPKH tahun 2022. Kepala BPKH Anggito Abimanyu meminta Komisi VIII DPR turut mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 1443H/2022M tidak naik.

Anggito mulanya menjelaskan anggaran yang disusun terkait dana pengelolaan ibadah haji sebesar Rp 156,233 triliun. “Untuk 2022, dana pengelolaannya kurang lebih sama untuk tahun ini, karena tahun lalu uangnya tidak dipakai, Rp 156,233 triliun. Tahun ini diharapkan ada keberangkatan haji 100%, kalau tidak nanti dana pengelolaannya akan lebih tinggi,” kata Anggito Abimanyu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Anggito melanjutkan pihaknya belum mendapatkan kepastian dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag terkait jumlah Bipih. Dia mengulas soal subsidi haji pernah bertambah pada tahun 2016 dan subsidi yang seimbang dengan Bipih pada 2019 lalu.

“Dulu 2013 itu porsi subsidinya jauh lebih kecil (Rp 13,9 juta) daripada Bipihnya (Rp 33,9 juta). 2016 porsi Bipih tetap (Rp 34,6 jt) tapi subsidi ditambah cukup besar (Rp 25,4 juta). Kemudian 2019 itu seimbang antara subsidi dan Bipih (Rp 35,4 juta dan Rp 35,2 juta), beban jamaah dan subsidi tetap,” kata Anggito.

“Tahun 2022, kami baru mendengar mengenai rancangan Bipih. Kami terus terang dokumennya belum kami dapatkan dari PHU. Mereka belum berikan. Kami menunggu saja apa kebijakan dari Kemenag dan apa arahan dari Komisi VIII kami akan memenuhi. Dari keuangan Insyaallah kami penuhi,” sambungnya.

BPKH kemudian meminta Komisi VIII DPR dan Kemenag agar dapat memastikan jumlah kuota haji agar kebutuhan dana bisa ditetapkan segera. Dia menyarankan biaya perjalanan haji tahun ini tidak naik.

“BPKH menyarankan agar Komisi VIII bisa memfasilitasi kepastian kuota haji, ikut menyarankan agar biaya perjalanan haji tidak naik, Bipih dapat disesuaikan, kontribusi APBN dalam prokes, dan negosiasi penangguhan pajak,” ujar dia.

Usulan itu kemudian disambut baik oleh anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Samsu Niang. Dia mengatakan usulan BPKH perlu ditindaklanjuti oleh Panja Haji.

“Di poin kesimpulan terakhir itu ada yang dia mengatakan bahwa mudah-mudahan biaya haji tidak naik dan ada saran yang menarik mudah-mudahan tidak kena pajak di Arab Saudi. Ini bagus sekali saran dari BPKH ini,” kata Samsu Niang

“Jadi ke depan, Panja ini memang harus bisa kita panggil khusus BPKH ini untuk mendengarkan langsung skenario biaya hajinya untuk 2022,” lanjut dia.

Senada, anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN Muhammad Rizal mengatakan pihaknya masih mengusahakan jumlah ongkos haji sama dengan tahun 2020. Dia menilai adanya kenaikan biaya haji akan memberatkan masyarakat saat ini.

“Kita di komisi VIII sering bicarakan ongkos haji ditekan minimal sama dengan tahun 2020, yang Bipih itu masuk akal juga ada kenaikan-kenaikan, tapi bagaimanapun juga masyarakat dengan kondisi sekarang sangat berat,” ujarnya.