Booster Sinopharm Bisa Didapatkan Warga Penerima Vaksin Sinovac

Berita257 views

Inionline.id – Regime pemberian vaksin virus corona (Covid-19) dosis lanjutan atau booster di Indonesia diperbarui Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Terbaru, warga penerima vaksin Sinovac dosis satu dan dua boleh menerima booster Sinopharm.

Dengan demikian, masyarakat yang mendapat vaksin primer Sinovac boleh menerima booster dari empat jenis vaksin, antara lain AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml), Moderna dosis penuh (0,5 ml), dan Sinopharm dosis penuh (0,5 ml).

Ketetapan itu diatur melalui dalam Surat Edaran Nomor SR.02.06/C/1641/2022 tentang Penambahan Regimen Vaksinasi Covid-19 Sinopharm sebagai Dosis Lanjutan (Booster) yang diteken Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 16 Maret 2022.

“Regimen tambahan vaksin Sinopharm dosis lanjutan atau booster yang dapat diberikan yaitu: primer booster dosis Sinovac (diberikan) Sinopharm dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml Sinopharm (diberikan) Sinopharm dosis penuh atau 0,5 ml,” demikian bunyi ketetapan tersebut dikutip CNNIndonesia.com, Senin (21/3).

Kemenkes menyatakan ketetapan baru itu telah melalui pertimbangan dan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 10 Maret lalu, dan juga telah melalui rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

Kemenkes sekaligus mengingatkan, pemberian booster di Indonesia menggunakan dua skema. Pertama pemberian secara homolog, yakni pemberian booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Kemudian kedua pemberian vaksin secara heterolog, yaitu pemberian booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

“Dan vaksinasi dosis primer lengkap tetap harus dikejar agar dapat mencapai target,” ujar Kemenkes.

Adapun untuk ketentuan regimen booster lainnya, rinciannya sebagai berikut. Vaksin primer AstraZeneca maka booster-nya bisa menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Selanjutnya, vaksin primer Pfizer, untuk booster-nya bisa menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml), Moderna separuh dosis (0,25 ml), dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Lalu vaksin primer Moderna, booster dapat menggunakan vaksin yang sama separuh dosis (0,25 ml). Kemudian vaksin primer Janssen (J&J), dapat menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml) sebagai booster-nya.