Tetap Mengajar Mengaji Anak Anak, Keterbatasan Fisik Tidak Menjadi Halangan Bagi Ustadz Jasmani

Antar Daerah357 views

Inionline.id – Kekurangan fisik bukanlah halangan untuk berbuat baik, Ustadz Jasmani adalah penyandang disabilitas tunanetra dari lahir. Berbekal ilmu yang didapatkan di salah satu pesantren penghafal Al-Qur’an ketika masih belum menikah ia amalkan, agar menjadi bekal amal kebaikan nanti di akhirat. Setiap hari Rumah sederhananya dipenuhi santri yang hendak belajar Al-Qur’an, satu persatu santri ia ajarkan secara tartil, walau ia tak mengenal huruf Al Qur’an, namun ia bisa hafal tentang ayat-ayat suci.

Dengan keyakinan ia mencoba mendirikan tempat Anak-anak belajar Al-Qur’an, namun ia hanya bisa mengajarkan kepada anak-anak yang sudah mengetahui huruf hijaiyah, ia hanya mengajarkan Tajwid dan memotivasi santri untuk menghafal. Ayat demi ayat dilantunkan para santrinya, sedangkan Ustadz Jasmani menyimaknya dengan sangat teliti, jika ada salah membacanya lalu ustadz pun memperbaikinya, sudah lebih dari 30 santri yang sudah ia ajarkan walau tidak semua hafal Al-Qur’an namun ia merasa bangga karena dengan keterbatasan masih bisa berguna bagi umat. “Saya tak bisa melihat, tapi saya bisa mendengar dan merasakan” ucap ustad Jasmani.

Dibalik senyumnya kadang terselip perasaan sedih, ketika ia dan keluarganya hanya menggantungkan hidup kepada tetangga atau saudaranya, keterbatasan fisik yang ia alami tak bisa melakukan apa-apa untuk menafkahi keluarganya, tak jarang keluarga nya harus menahan lapar entah sudah berapa banyak pinjaman di warung yang belum bisa ia bayar. ”yang paling sedih ketika anaknya meminta jajan tak tak ada uang sepeserpun sedih rasanya bernasib seperti ini.”

Dengan jalan meraba-raba ia terus berjalan menyusuri perkampungan berharap ada orang yang membutuhkan jasanya, sebagai jasa tukang urut sangatlah tidak cukup. Untuk sekali mengurut ia dibayar Rp.15,000 hingga Rp 20,000 dan itupun tidak setiap hari, dalam sebulan paling ia hanya ada dua kali kadang sama sekali tak ada yang membutuhkan jasanya.”Saya harus bersyukur karena jika mengeluh khawatir kufur nikmat.”

Harapan saya semoga ada yang membantu ekonomi dan memberikan jalan usaha, karena ia pun tak mau hanya mengandalkan pemberian dari orang, jika ada modal usaha mungkin istrinya bisa berjualan kecil-kecilan untuk menyambung hidup dan memperbaiki majelis anak-anak.

Sumber: beritafakta.id