Koster Berhentikan PTM Dikarenakan Kasus COVID-19 Bali Tembus 9.887

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Gubernur Bali Wayan Koster menghentikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Pulau Dewata. Hal itu dilakukan seiring kasus aktif COVID-19 di Bali yang melonjak hingga 9.887 per Minggu (6/2).

Pemberhentian PTM ini dilakukan melalui Surat Gubernur Bali Nomor 192/SatgasCovid19/II/2022 Perihal Intruksi Penanganan Peningkatan Kasus COVID-19. Surat tersebut Koster tujukan kepada para Bupati/Wali Kota se-Bali.

“Menghentikan sementara pembelajaran tatap muka, sampai situasi kondusif,” demikian tertulis dalam surat tersebut yang diterima detikcom dari Humas Pemprov Bali, Senin (7/2/2022).

Total terdapat 6 poin yang menjadi penegasan Koster dalam surat yang juga ditembuskan kepada Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali itu. Selain menghentikan PTM, Koster meminta agar semua kasus baru COVID-19 yang tanpa gejala diisolasi terpusat dan tidak mengizinkan isolasi mandiri.

Kemudian, Koster mengarahkan agar fasilitas isolasi terpusat disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan menggencarkan pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T) yang bersinergi dengan kapolres/kapolresta dan komandan kodim.

Koster juga meminta bupati/wali kota se-Bali membatasi aktivitas masyarakat yang menimbulkan kerumunan, dan adanya penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Untuk diketahui, berdasarkan data Satgas COVID-19 Provinsi Bali, per Minggu (6/2) kemarin terdapat penambahan kasus positif sebanyak 1.918 kasus. Kemudian sembuh sebanyak 96 orang dan meninggal 7 orang.

Adapun kasus aktifnya sebanyak 9.887 orang. Kasus aktif ini berada di rumah sakit rujukan 954 orang (9,65%), di isolasi terpusat 1551 orang (15,69%) dan isolasi mandiri 7.382 orang (74,66%).

Sebelumnya, Koster menuturkan, sejak Minggu (16/1), terjadi peningkatan kasus harian menjadi 2 digit (14 kasus), kemudian meningkat menjadi 3 digit (139 kasus) pada Rabu (26/1), dan sudah mencapai 4 digit (1.501 kasus) pada Kamis (3/2). Bahkan pada Sabtu (5/2) terjadi kasus harian tertinggi, yaitu 2.038 kasus positif baru.

“Kenaikan kasus ini sudah melebihi kasus harian tertinggi pada Varian Delta tahun 2021,” ungkap Koster.

Sampai pada Minggu (6/2) muncul kasus baru sebanyak 1.918 orang dengan jumlah yang sembuh 196 orang dan yang meninggal sebanyak 7 orang. Jumlah kesembuhan secara kumulatif mencapai 88,84%.

Karena itu, perkembangan kasus aktif per Minggu (6/2) total kasus aktif 9.887 terdiri atas 954 (9,65%) dirawat di rumah sakit, 1.551 (15,69%) di isolasi terpusat, 7.382 (74,66%) di isolasi mandiri.

“Jumlah yang sembuh jauh di bawah jumlah kasus baru harian, yang mengakibatkan beban perawatan di rumah sakit dan di isolasi terpusat,” terang Koster.