Pemerintah Memangkas Masa Karantina Kedatangan Luar Negeri Menjadi 5 Hari

Berita057 views

Inionline.id – Pemerintah memangkas masa karantina kedatangan seluruh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang awalnya 7 hari menjadi 5 hari. Seluruh PPLN pun wajib mendapat vaksinasi Covid-19 lengkap atau dua dosis.

Perubahan itu diputuskan lantaran pemerintah menilai penularan varian Omicron di Indonesia tidak hanya berasal dari imported case melainkan telah menjadi transmisi lokal, sehingga perlu dilakukan strategi baru.

“Pemerintah mengubah aturan karantina 7 hari menjadi 5 hari dengan catatan bahwa WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia wajib vaksinasi lengkap,” kata Menteri Koordinator bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Senin (31/1).

Selain itu, masa karantina dipangkas usai sejumlah penelitian global menunjukkan masa inkubasi varian Omicron lebih singkat. Hal itu berdasarkan penelitian terbaru Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan beberapa studi lainnya di luar negeri.

“Kebijakan ini diberlakukan mengingat sebagai besar varian PPLN adalah Omicron dan berbagai riset telah menunjukkan masa inkubasi varian ini berada di kisaran 3 hari,” ujarnya.

Namun, Luhut mengingatkan bahwa PPLN yang baru mendapatkan vaksin Covid-19 satu kali, masih wajib melakukan karantina selama 7×24 jam usai tiba di Indonesia.

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran mencatat sebanyak 4.590 pasien terpapar virus corona (Covid-19) menjalani rawat inap per hari ini, Senin (31/1).

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menganggap gelombang ketiga lonjakan kasus virus corona sudah terjadi di Indonesia.

Zubairi mengatakan tingkat penularan atau positivity rate serta keterisian rumah sakit kian meninggi. Positivity rate harian untuk pemeriksaan PCR dan TCM mencapai 23,93 persen.

“Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah ‘berhasil’ memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster,” kata Zubairi lewat akun Twitter @ProfesorZubairi, Senin (31/1).