23 Ribu Warga Mengungsi,14 Kecamatan di Aceh Utara Terendam Banjir

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Akibat diguyur hujan deras sebanyak 14 kecamatan di Aceh Utara, Aceh, terendam banjir luapan. Banjir menyebabkan satu anak meninggal dunia.

Banjir di daerah tersebut awalnya merendam empat kecamatan pada Jumat (31/12). Banjir kemudian meluas ke kecamatan lain akibat hujan terus mengguyur sehingga meluapnya aliran sungai.

Ke-14 kecamatan yang terendam banjir itu adalah Dewantara, Paya Bakong, Sawang, Banda Baro, Samudera, Cot Girek, Matangkuli, Lhoksukon, Pirak Timur, Tanah Luas, Geureudong Pase, Langkahan, Syamtalira Aron, dan Kuta Makmur.

“Sekarang ketinggian air meningkat,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara Murzani saat dimintai konfirmasi, Senin (3/1/2022).

Murzani mengatakan 23 ribu warga di enam kecamatan saat ini terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi. Titik pengungsian di antaranya dibangun pemerintah daerah (pemda) dan pemkab serta posko dapur umur.

Menurutnya, hujan dengan intensitas rendah dan sedang masih mengguyur kawasan Aceh Utara. Banjir masih merendam pemukiman warga, fasilitas publik, hingga jalan lintas nasional.

“Hingga sekarang banjir belum surut,” jelas Murzani.

Satu Anak Tewas Tenggelam

Banjir di Aceh Utara menyebabkan seorang anak di Desa Meuriah, Kecamatan Matangkuli, tewas tenggelam. Korban RM Andika (12) tenggelam saat bermain dengan teman-temannya.

“Kejadian bermula ketika korban sedang bermain atau berenang di air luapan banjir dengan beberapa orang teman perempuan seusianya. Namun tiba-tiba korban terperosok jatuh ke dalam saluran irigasi, yang ketika itu sudah tidak nampak akibat tertutup dengan air luapan banjir,” kata Kapolsek Matangkuli AKP Asriadi.

Korban tenggelam pada Minggu (2/1) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Korban ditemukan dua jam kemudian setelah dilakukan pencarian oleh tim gabungan SAR, Polsek, Polres, dan anggota Koramil Matangkuli.

“Alhamdulillah pada pukul 15.30 korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka,” ujar Asriadi.