Polres Ngawi Mengamankan 109 Sepeda Motor Berknalpot Brong, Jelang Nataru

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Terjaring razia Satlantas Polres Ngawi, sebanyak 109 sepeda motor menggunakan knalpot brong atau tidak sesuai dengan standar pabrik. Razia dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru 2022.

“Telah kita amankan dari hasil razia knalpot brong oleh Satlantas ada 109 kendaraan. Razia ini digelar dalam rangka cipta kondisi menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022,” ujar Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya, kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Razia kendaraan berknalpot brong, kata Winaya, selama kurun waktu dua bulan terakhir mulai bulan November hingga Desember 2021. Semua pengendara yang terjaring razia, lanjut Winaya, wajib mengikuti sidang.

“Hasil giat Satlantas Polres Ngawi dalam penindakan knalpot brong mulai bulan November hingga Desember 2021. Semua wajib mengikuti sidang di PN Ngawi mulai 8 Desember 2021, dan ada juga yang mengikuti sidang 12 Januari 2022 mendatang. Karena beda waktu razia,” kata Winaya.

“Penggunaan knalpot brong atau racing sangat menganggu kenyamanan dan meresahkan masyarakat terutama malam hari. Oleh karena itu saya mengimbau masyarakat khususnya para pemuda untuk bisa lebih disiplin mentaati peraturan lalu lintas termasuk pelarangan penggunaan knalpot brong,” jelas Winaya.

Jika ada pengendara mengambil motornya, tambah Winaya, harus mengikuti sidang dan wajib membawa knalpot yang sesuai standartnya.

“Kendaraan bisa diambil tapi wajib membawa kenalpot yang sesuai standartnya,” imbuhnyaa.

Winaya menambahkan, semua barang bukti knalpot brong telah dimusnahkan secara simbolis pejabat Polres Ngawi. Termasuk Wakapolres Kompol Ricky Tri Dharma dan jajaran lainnya.

“Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan utamanya roda dua, agar mulai sekarang dan khususnya dalam menyambut Natal 2021 dan perayaan malam Tahun Baru 2022. Tidak ada lagi yang menggunakan knalpot brong dan balap liar demi kebaikan kita bersama dan tertibnya wilayah Ngawi. Mereka melanggar pasal 285 Ayat 1 Jo Pasal 106 Ayat (3) Dan Pasal 48 Ayat (2) dan Ayat (3) dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp. 250 ribu,” tandasnya.