Pemerintah Mengimbau untuk Menahan Keinginan Liburan ke Luar Negeri

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Untuk liburan akhir tahun Pemerintah mengimbau masyarakat menahan diri terlebih dahulu agar tidak ke luar negeri. Ini adalah cara untuk membendung makin banyak masuknya varian Omicron ke Indonesia.

“Ke luar negeri itu kan mungkin hanya 20 ribu-30 ribu orang Indonesia yang mampu ke sana, pasti untuk liburan. Cobalah pada kesempatan ini ditahan dulu keinginan berlibur,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (22/12/2021) malam.

Saat ini, seluruh kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia adalah imported case. Itu artinya, para pasien memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.

Menkes Budi mengingatkan risiko liburan ke luar negeri saat ini bukan hanya pada diri sendiri si pelaku perjalanan. Orang dekat hingga masyarakat lain yang tetap berada di dalam negeri pun bisa tertular.

“Kenapa? Karena sangat berisiko tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk keluarganya, tetangganya, dan seluruh rakyat Indonesia. Kalau bisa dibatalkan saja deh, nanti ke luar negerinya setelah reda,” ucapnya.

Omicron, yang merupakan varian baru Corona, saat ini sudah menyebar di puluhan negara. Inggris kini menjadi negara dengan kasus Omicron terbanyak.

Kasus varian Omicron di Indonesia kini juga bertambah. Yang terbaru, pemerintah mendeteksi tiga kasus Omicron lagi di Indonesia sehingga totalnya ada delapan kasus.

“Benar (jadi delapan)” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmidzi kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).

Saat ini angka kedatangan WNI dari luar negeri yang masuk ke Indonesia meningkat. Datanya dapat disimak di halaman selanjutnya.

Sebelumnya, Satgas COVID-19 mengungkapkan lonjakan kedatangan penumpang dari luar negeri (LN) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan sejumlah pintu masuk Indonesia lainnya justru terjadi di tengah ancaman varian Omicron. Lonjakan itu terjadi dua bulan terakhir.

Wiku menyebut kedatangan di Bandara Soetta mencapai 4.000 orang dari luar negeri. Sebelumnya, angka kedatangan hanya 1.000-2.000 orang.

“Tren peningkatan tampak di Bandara Soetta, yang pada bulan Oktober berada pada kisaran 1.000-2.000 kedatangan, mencapai sekitar 4.000 pada bulan Desember kini,” ujar Wiku.

Lonjakan kedatangan juga terjadi di pos lintas batas di Entikong. Pada Desember, kedatangan mencapai 300 orang, yang semula sekitar 50-100 orang.

Peningkatan juga terjadi di Pelabuhan Batam. Wiku menyebut kedatangan di sana mencapai 400 orang.

Wiku menjelaskan lonjakan kedatangan ini menjadi tantangan bagi pihak terkait untuk bagaimana mempertahankan kondisi yang cukup terkendali saat ini. Jangan sampai, imbau Wiku, adanya lonjakan kedatangan membuat kasus COVID-19 di RI meningkat.

“Ini menjadi tantangan kita bersama untuk tetap mempertahankan kondisi saat ini cenderung terkendali, terutama mengingat kondisi baik yang telah kita capai bersama setelah berupaya keras menurunkan lonjakan ancaman Omicron,” tuturnya.