Kementerian Kesehatan Sebut Indonesia Bisa Mengalami Super-immunity

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim adanya kemungkinan RI mengalami super-immunity karena banyak yang divaksinasi dan juga terinfeksi Covid-19.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut kesimpulan itu didapatkan dari hasil pemeriksaan acak atau seroprevalensi yang dilakukan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.

“Kita melihat bahwa ada masyarakat yang terinfeksi pada saat varian Delta yang lalu, tapi kemudian juga mendapat vaksinasi. Jadi apa yg disebut sebagai super-immunity itu, itu mungkin yang terjadi,” kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (30/12).

Seroprevalensi yang dimaksud adalah survei dan penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.

Pemeriksaan acak itu dilakukan oleh Kemenkes, Kementerian Dalam Negeri, dan sejumlah tim peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian ini menyasar subjek sasaran warga di 34 provinsi atau sekitar 1.000 desa di Indonesia, dan juga sejumlah wilayah aglomerasi.

“Jadi memang hasilnya [Seroprevalensi] belum keluar resmi karena memang datanya belum selesai dianalisis. Tapi dari data yang ada terlihat bahwa titer antibodi yang sudah terbentuk cukup tinggi di tengah masyarakat,” ujar Nadia.

Kendati demikian, Nadia tetap mengingatkan soal strategi testing, tracing, treatment (3T), kepatuhan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M), serta program vaksinasi, merupakan jurus jitu mengendalikan pandemi.

Terlebih saat ini Indonesia telah mengidentifikasi 68 kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron. Puluhan kasus Omicron di Indonesia itu mayoritas imported case dari 60 WNI pelaku perjalanan luar negeri, 7 WNA, dan satu kasus transmisi lokal di DKI Jakarta.

Mayoritas kasus datang dari pelaku perjalanan internasional negara Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat. Sementara kasus lainnya juga datang dari para pelaku perjalanan negara seperti Jepang, Kenya, Korea Selatan, Malawi, Malaysia, Nigeria, Kongo, Spanyol, Ukraina dan Irlandia.

Terpisah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengklaim telah mencapai target vaksinasi 70 persen sesuai yang ditargetkan Presiden Joko Widodo hingga akhir 2021.

Adapun kabupaten kota di Sulsel yang telah mencapai target 70 persen berdasarkan data KPCPEN: Makassar dengan capaian 84 persen, Palopo 83,24 persen, Parepare 78,86 persen, Soppeng 78,58 persen, Luwu 77,21 persen, Luwu Timur 75,46 persen, Takalar 73,02 persen, Wajo 72,54 persen, Sidrap 71,78 persen dan Pinrang 70,7 persen

“Alhamdulillah capaian vaksin 70 persen sesuai instruksi bapak presiden tercapai. Ini semua sebagai bentuk dukungan dan kerja keras bersama dalam ikhtiar kita pada masyarakat menuju herd immunity,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Kamis (30/12).