Kemendikbudristek: KIHAJAR Menjadi Wadah Eksplorasi TIK Pelajar

Pendidikan157 views

Inionline.id – Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anugerah KIHAJAR 2021. Anugerah ini merupakan apresiasi bagi siswa yang turut dalam pengembangan alat pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek Hasan Chabibi menyebut KIHAJAR kini menjadi wadah eksplorasi digital bagi siswa di seluruh jenjang lewat pemanfaatan TIK berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, pendayagunaan TIK, dan pendidikan karakter.

“KIHAJAR hadir untuk memberi ruang kemerdekaan bagi siswa dan guru dalam proses belajar agar lebih menyenangkan dan maksimal,” kata Hasam dalam taklimat media, dikutip Senin, 29 November 2021.

Pelaksanaan KIHAJAR STEM 2021 mengangkat tema Serentak Bergerak Mewujudkan Merdeka Belajar. Tahun ini, KIHAJAR STEM diikuti 10.038 tim.

“Sebanyak 7.530 tim lolos pada tahap dasar, dan kemudian 1.889 lolos pada tahap menengah. Akhirnya, sebanyak 388 tim lolos mengikuti tahap final,” tuturnya.

Dari pelajar yang mengikuti babak final tersebut, terdapat 20 pemenang KIHAJAR STEM dengan masing-masing lima pemenang mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Juara Umum SD diraih SD Unggulan Al-Ya`Lu Jawa Timur, Juara Umum SMP diraih SMP Labschool Kebayoran DKI Jakarta, Juara Umum SMA diraih SMAN 2 Bandar Lampung, dan Juara Umum SMK diraih SMKN 26 Jakarta.

“Semoga ikhtiar ini mampu menjadi penjaga nyala api belajar dan menumbuhkan inovasi dan kreativitas pendidikan.Daftar lengkap pemenang KIHAJAR 2021 dapat diakses pada laman resmi Pusdatin Kemendikbudristek, yaitu pusdatin.kemdikbud.go.id.,” ucap Hasan.

Lebih lanjut, menurut Hasan tantangan pembelajaran ke depan akan semakin besar. Maka dari itu upaya pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan harus dioptimalkan, terlebih seirinh adanya pembelajaran hybrid yang menggabunhkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Selain itu, Pusdatin juga menggelar Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). Program yang dikhususkan untuk para guru itu, mengantarkan guru menjadi duta Rumah Belajar.

“Guru-guru peserta PembaTIK berkesempatan menjadi Duta Rumah Belajar, yaitu agen Pusdatin Kemendikbudristek untuk menyosialisasikan pendayagunaan TIK ke dalam pembelajaran. Guru-guru ini akan menjadi penggerak dan inspirasi guru-guru serta komunitas di wilayah representatif mereka untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,” terang Hasan.

PembaTIK tahun ini diikuti 80 ribu guru hingga terseleksi 1.020 guru per provinsi yang mengikuti tahap menengah. Setelahnya, berhasil ditetapkan 34 guru terbaik dari 34 provinsi sebagai Duta Rumah Belajar 2021.