Akibat Banjir Kota Bekasi Dewan Jabar M Ichsan Minta Pemprov Punya Solusi Nyata

Antar Daerah157 views

Bekasi, Inionline.id – Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi merilis data berkait wilayah yang terdampak banjir akibat hujan deras pada Minggu (7/11/2021).

Kepala BPBD Kota Bekasi Enung Nurcholis mengatakan, dari tujuh wilayah yang terdampak banjir, hanya tersisa satu yang masih belum surut.

“Dari enam titik lokasi, semua sudah surut. Namun, ada satu titik lokasi yang masih terjadi genangan, yakni Perumahan PTI, Mustika Sari yang masih terjadi genangan sekitar 20 cm,” tandas Enung dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/11/2021).

Sebelum rentetan peristiwa tersebut, Wakil Gubernur Jawa barat Uu Ruzhanul Ulum sempat meninjau Kali Cakung, Kamis (04/11/2021) dimana sebelumnya perumahan Nasio Indah terkena banjir akibat meluapnya Kali Cakung.

Pemda Provinsi Jabar sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, Pemda Kota Bekasi, Balai Besar Wilayah Sungai, dan Dinas Sumber Daya Air. Beberapa langkah akan dilakukan agar air Kali Cakung tidak meluap lagi.

“Antara lain dengan menjebol tanggul di tikungan ini (sambil menunjuk). Alhamdulillah beberapa tanah yang dianggap menghalangi laju air sudah dibebaskan Pemda Kota Bekasi,” ujar Uu Ruzhanul di kawasan Kali Cakung.

Menurutnya, bangunan di atas tanah 93 meter tersebut pada awalnya belum memiliki sertifikat sehingga pemda belum boleh membayar. “Sekarang sertifikat sudah keluar maka akan segera dieksekusi. Kebijakan harus ada tahapannya sesuai dengan payung hukumnya,” kata Uu.

Langkah kedua, mengeruk Kali Cakung yang akan dilakukan BBWS. “Kemudian tanggul ditinggikan sesuai rekomendasi tahun sebelumnya,” kata Uu Ruzhan.

Kemudian, membuat embung yang akan menampung air hujan. Lahan yang dibidik sudah ada yakni milik sebuah perusahaan. Pemda Provinsi Jabar bersama Pemda Kota Bekasi dan BBWS akan melobi perusahaan tersebut. “Maksudnya akan membeli tanah untuk bikin embung,” imbuhnya.

Melihat fakta-fakta tersebut anggota Komisi IV DPRD Jawa barat Mochamad Ichsan Maoluddin ikut angkat bicara.

Menurutnya, khusus daerah perumaha Nasio Indah adalah salah satu daerah cekungan di Kota Bekasi selain Pondok Gede Permai, serta beberapa pemukiman disekitar wilayah sungai Kota Bekasi.

“Ketika curah hujan cukup intens, daerah-daerah tersebut sudah ada early warning agar warga di daerah-daerah tersebut bersiap menghadapi banjir,” tukas M Ichsan.

Dirinya pun mengatakan setiap unsur kebijakan dari Pemprov Jawa barat dan Pemkot Bekasi harus berbicara sesuai realita. Dari hasil kajian terhadap cekungan di Kota Bekasi yang memang rawan banjir dan dijastifikasi mesti dikosongkan ketika banjir datang, hal tersebut dirasa tidak akan mudah bagi siapapun dan pihak pemerintah terkait harus menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk menghadapi banjir.

“Upaya Pemprov dalam menjebol tanggul di tikungan dan mengeruk sungai Kali Cakung menurut saya hanya langkah korektif saja, yang bagus itu justru langkah preventif sebelum banjir itu muncul,” papar M Ichsan.

Politisi PKS ini juga memberi contoh kepada Pemprov Jabar dari daerah tetangga Kota Bekasi yang menjadi satu jalur banjir yaitu Kabupaten Bogor, Desa Bojongkulur, solusi cepat mengatasi banjir di daerah tersebut adalah dengan pompa dimana setelah pompa diaktifkan banjir tersebut tidak berlangsung lama.

“Informasi dari PUPR untuk pembangunan kolam retensi di sungai Cileungsi akan direalisasikan pada 2022 tapi untuk mengendalikan banjir di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, Pemprov Jabar harus punya solusi lain juga karena bonus demografi Jawa barat akan berakibat pada kawasan pemukiman juga,” pungkas M Ichsan.