Mengenai Buku Merah Pergerakan PKI Di Cilenggang Tangsel, Sejarawan Tangsel TB Sos Rendra Menjelaskan

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Sejak awal Orde Baru tahun 1966, upaya pembersihan komunisme di Indonesia dilakukan secara masif dan terstruktur. Pemerintah kala itu bahkan langsung menerbitkan Ketetapan MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia ( PKI ).

Di berbagai daerah, banyak tokoh dan pengikut PKI ditangkap. Mereka lantas dilabeli dengan sejumlah klasifikasi dari golongan A, B, dan seterusnya. Termasuk di Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) di mana terdapat puluhan orang yang diamankan karena terkait keberadaan partai terlarang itu.

Kehadiran pengikut komunisme di sana ditandai dengan daftar sejumlah orang yang merupakan bekas tahanan eks PKI dalam sebuah dokumen yang disebut Buku Merah. Saat Orde Baru berkuasa, buku-buku itu dimiliki setiap kantor desa atau kelurahan.

“Dulu ada buku merah di Kelurahan Cilenggang, saya pernah baca sekitar tahun 1998. Waktu itu saya baca karena kebetulan lagi ramai peristiwa jatuhnya Orde Baru,” ujar Sejarawan Tangsel TB Sos Rendra ditemui di Makam Kramat Tajuk, Cilenggang, Serpong, Tangsel, Kamis (30/9/2021).

Buku Merah itu berbentuk lembaran dokumen panjang dengan sampul luar berwarna merah. Total ada 27 nama dengan label tahanan golongan berbeda. Dua orang di antaranya merupakan tokoh dengan status golongan B. “Ada dua orang golongan B. Jadi kalau golongan B itu dianggap sebagai leader, orator atau yang mengajaknya. Selebihnya hanya ikut-ikutan atau simpatisan,” ungkapnya.

Keberadaan pengikut dan simpatisan PKI di wilayah Cilenggang tak bisa dilepaskan dari adanya perkebunan luas di sana. Kebanyakan mereka bekerja sebagai buruh perkebunan. “Dulu kan wilayah di sekitar Cilenggang kebun karet, luas banget. Sebagian mereka juga bekerja di perkebunan,” kata Rendra.

Meski demikian, belum pernah ada konflik.

Sumber: beritafakta.id