Inionline.id – Viral video di media sosial memperlihatkan aliran Sungai Cisadane di kawasan Serpong, Tangerang Selatan tercemar limbah berwarna merah. Cairan merah tersebut tampak mengalir dari sebuah selokan di pinggiran sungai.
Dalam video tersebut, tampak air Sungai Cisadane yang berwarna cokelat itu tercemar dengan cairan berwarna merah. Cairan tersebut diduga berasal dari limbah pabrik.
“Pencemaran Kali Cisadane, tolong pemerintah setempat diperhatikan. Ini ya dari pabrik pengolahan plastik, membuang limbah berwarna merah kaya begini nih,” ujar seorang pria dalam video, Senin (4/10/2021).
Tampak pula 2 orang pria dalam video tengah memagang alat pancing di pinggiran sungai. Salah seorang pria tampak memegang ponselnya sambil memotret kondisi sungai yang tercemar cairan berwarna merah tersebut.
Pantauan detikcom di lokasi, pada Senin (4/10/2021) pukul 12.30 WIB, dari pinggiran Sungai Cisadane tidak tampak ada cairan berwarna merah yang diduga limbah tersebut. Air sungai saat ini terlihat berwarna cokelat.
Terlihat sejumlah warga tengah memancing di lokasi. Mereka tampak duduk di sebuah bangunan yang terbuat dari bambu yang berada di pinggiran sungai.
Di sekitar lokasi terlihat sebuah tempat pengelolaan sampah plastik. Tampak ada sebuah pipa berwarna putih dari tempat pengelolaan sampah itu yang mengarah ke sebuah selokan yang langsung mengalir ke Sungai Cisadane.
Cairan Merah Beraroma Busuk
Seorang warga berinisial G (30) yang tengah memancing menyebut, cairan warna merah tersebut mengalir pada Sabtu (2/10) lalu. Dia berujar, cairan tersebut menimbulkan aroma yang tidak sedap.
“Parah itu mah. Bauk,” ujar G saat ditemui detikcom di lokasi, Senin (4/10/2021).
Bahkan, G mengatakan cairan yang diduga limbah tersebut tidak cuma berwarna merah. Cairan itu kata G mengeluarkan tampak berbusa.
“Beda-beda keluarnya. Kadang-kadang merah kadang-kadang cokelat. Warna warni beda. Kadang busa,” terang G.
Pengelola Tempat Sampah Akui Buang Limbah ke Sungai
Komarudin, selaku pengelola tempat pencucian sampah di sekitar lokasi mengaku bahwa pihaknya telah membuang limbah usahanya ke aliran Sungai Cisadane. Dia mengaku kejadian tersebut baru pertama kalinya dia lalukan.
“Sadar banget, karena ini kita baru kali ini dapat barang model begitu. Baru kali ini,” ujar Komarudin.
Seorang karyawan tempat pengelolaan sampah plastik bernama Ahmad Dion mengatakan, usaha tersebut sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu. Dia mengungkapkan, pencucian sampah sendiri tidak pernah dilakukan menggunakan bahan kimia.
“Udah lama udah lebih 10 tahun cuma ganti-ganti pengelolanya. Pencucian plastik. Limbah pencucian sampah jadi plastik dicuci intinya. Kayak pengepul gitu kan kalau pabrik dibuang kan nggak busuk makanya dicuci di sini, diolah di sini,” kata Ahmad.
“Enggak pernah pakai sabun juga. Pencucian biasa aja emang. iya, pencuci ada kipas gitu dalamnya pakai air juga,” imbuhnya.
