“Sistem reseller bisa memengaruhi hingga 50-80 persen penjualan. Bisa terlihat langsung, pemasaran adalah hal yang sangat penting. Nah, reseller yang memegang semua kendali dan menggulirkannya ke konsumen,” jelas Ali dalam jumpa pers bertajuk Sustainable Muslim Fashion yang dihelat oleh Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 secara virtual, Senin (18/10).
“Reseller adalah kunci untuk menyukseskan penjualan. Makanya, kita buat rangkul dan buat mereka sadar sekarang nilainya ada di produk-produk sustainable. Mungkin dulunya mereka tertarik produk yang lebih murah, kita coba edukasi rekan-rekan reseller,” ujarnya.
Ali juga menilik kebiasaan reseller yang masih memprioritaskan produk dari luar negeri dan berbahan sintetis. Sehingga, dalam upaya menjalankan visi IFC untuk membangun industri fashion yang berkelanjutan di Indonesia, ia juga ingin mengajak para reseller untuk melihat produksi brand lokal supaya dapat mengerti tentang produksi fashion berkelanjutan; dari hulu ke hilir.
“Nanti dari diskusi, kita ajak mereka untuk lihat langsung produksi brand lokal yang mengadopsi nilai sustainability. Kita kasih lihat produksi dari hulu ke hilir, seberapa berdampaknya untuk lingkungan. Dan kiranya, dengan sadar dan melihat sendiri, reseller bisa bangun cerita dan nilai ke konsumen soal kualitas fashion berkelanjutan,” harap Ali, menutup pembicaraan soal reseller.