Dengan Sinergi Antar Pesantren, Dewan Jabar M Ichsan Yakin Timbulkan Inspirasi Bagi Pesantren Lain

Headline057 views

Bandung, Inionline.id – Program One Pesantren One Product (OPOP) tidak hanya mendorong pesantren memiliki kemandirian ekonomi, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar lingkungan pesantren.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Dinas KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji, Sabtu (23/10/2021).

“OPOP ini akhirnya membuka peluang lapangan kerja. Pesantren merekrut masyarakat sekitar pesantren menjadi tenaga kerja,” kata Kusmana.

Kusmana melaporkan, sejak diluncurkan pada 2019, program OPOP sudah menyentuh lebih dari 2.500 pesantren. Menurutnya, program OPOP akan terus berlangsung secara bertahap untuk mendorong kemandirian pesantren.

“Karena adanya refocusing akibat pandemi, maka target 2023 nampaknya belum bisa tercapai, tetapi akan tetap kita upayakan,” ucapnya.

Melihat fakta tersebut, anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan Kabupaten Bogor Mochamad Ichsan Maoluddin mengatakan perlu sinergi antar pesantren untuk bisa memberikan inspirasi bagi pesantren lainnya.

M Ichsan pun mengatakan bahwa program OPOP (One Pesantren One Product) ini tidak hanya mendorong pesantren menumbuhkan kemandirian ekonomi namun juga membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan pesantren.

“Betul memang apa yang disampaikan oleh kepala Dinas KUK (Koperasi dan Usaha Kecil) Pak Kusmana Hartadji bahwa membuka peluang lapangan kerja itu atau OPOP ini merekrut masayarakat sekitar pesantren menjadi tenaga kerja, jadi baik unit ekonomi yang ada dipesantren juga masyarakat disekitarnya mendapat dampak dari program OPOP ini,” ungkap M Ichsan, Selasa (26/10/2021).

Menurutnya, untuk tahun 2021 yang sekarang berjalan memang tidak sebanyak diawal, karena diawal sebanyak 2.500 dan itu ada tahapan start up, scale up dan setiap tahapan itu ada bantuan berupa angka nominal yang diberikan kepada pesantren tersebut.

“Jadi tahun 2021 ada sekitar 1.300 pesantren di Jawa Barat, mengikuti audisi tahap 1 OPOP dan menurut beliau bahwa dalam audisi pertama ini perwakilan pesantren itu memaparkan program usaha yang sudah berjalan dipesantrennya kepada tim juri, jadi memang tidak hanya sekedar mengajukan tetapi juga mereka juga memaparkan programnya yang visible sehingga bisa diterima dan layak mendapat bantuan,” tutur M Ichsan.

Untuk Kabupaten Bogor sendiri M Ichsan mengaku belum memiliki data untuk tahun 2021, hanya saja memang pernah mempunyai prestasi di tahun 2019 salah satu pesantren yang bernama al ashriyyah mendapat kehormatan menghadiri kegiatan perekonomian di Istanbul Turki, untuk mengikuti OIC Halal Expo dan World Halal Summit di tahun 2019.

“Artinya insyaallah jika memang semuanya bersinergi dengan pesantren-pesantren yang sudah mendapatkan predikat tersebut menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren yang ada disekitar Kabupaten Bogor, jadi implementasinya seperti itu jadi memang tidak hanya kegiatan pendidikan tetapi pesantren juga bisa menumbuhkan kegiatan kemandirian ekonomi karena mereka setelah lulus dari pesantren mereka bisa lakukan yang mereka mau dan keumumannya bagaimana mereka memperkuat sisi bisnis,” pungkas M Ichsan.