Soal Klaim Indeks Kepercayaan Publik Naik, Demokrat Meminta Pemerintah Membuka Diri

Politik057 views

Inionline.id – Klaim indeks kepercayaan publik terhadap pemerintah meningkat dipertanyakan. Sebabnya, hasil survei ini justru berbeda dengan kajian beberapa lembaga survei yang memperlihatkan terjadi tren penurunan kepercayaan publik atau kepuasan kinerja pemerintah.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra meminta pemerintah sebaiknya membuka diri. Pemerintah sebaiknya mempelajari hasil survei yang merekam turunnya kepercayaan publik kepada pemerintah dalam penanganan pandemi.

“Lebih baik Pemerintah membuka diri. Benar-benar mempelajari, berbagai hasil survei yang merekam turunnya kepercayaan publik kepada pemerintah dalam penanganan pandemi. Aspek-aspek apa yang perlu diperbaiki, dan mana yang perlu segera diambil tindakan koreksi. Agar rakyat negeri ini, bisa kembali hidup dengan tenang, tanpa perlu ketakutan yang mendera akibat dihantui pandemi, ataupun dikejar-kejar petugas karena mencari sesuap nasi,” katanya kepada wartawan, Selasa (31/8).

Dia menyoroti penanganan pandemi oleh pemerintah yang masih belum maksimal. Maka itu, sebaiknya pemerintah juga tidak mengklaim indeks kepercayaan publik sedang meningkat.

“Lalu, apa artinya mengklaim indeks kepercayaan publik meningkat, kalau Covid-19 terus menelan korban hilangnya nyawa rakyat, rasio pasien positif covid-19 maupun rasio kematian akibat covid-19 masih tinggi dan jauh di atas standar WHO, serta tingkat vaksinasi yang masih tertatih-tatih?” ujarnya.

Pemerintah disarankan tidak cari pembenaran atau puja puji. Pemerintah diminta fokus untuk melakukan evaluasi diri karena pandemi masih juga belum terkendali.

“Pemerintah di tengah situasi pandemi begini, lebih baik fokus mengevaluasi diri. Bukan sibuk mencari pembenaran ataupun puja puji. Bagaimanapun, penanganan pandemi ini masih belum menemukan titik cerah. Pemerintah tampak reaktif dan tidak antisipatif. Lemah dalam mitigasi atau pencegahan atas apa yang mungkin terjadi di kemudian hari,” ujar Herzaky.

Diberitakan, publik disuguhkan berbagai pesan visual berisi kritik terhadap pemerintah. Disampaikan melalui mural di tembok jalanan. Pesan itu muncul di mana-mana. Namun, hilang seketika. Ada yang mengaitkan itu dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Namun Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis anggapan itu. Kepala Negara mengklaim indeks kepercayaan masyarakat kepada pemerintahannya justru meningkat hingga 115,6. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan bersama pimpinan partai koalisi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8).

Presiden juga menyebut tingkat kepercayaan konsumen meningkat. Indeks perbaikan ekonomi membaik dari 108,7 menjadi 118,6. Lalu disusul kestabilan harga dari 97,6 meningkat 113,4. Namun, Jokowi tidak menyebutkan sumber data yang digunakan.

“Kalau kita lihat terakhir, kemarin baru melihat minggu terakhir indeks kepercayaan pemerintah itu juga naik. Dari 97,6 kemudian 115,6,” kata Jokowi dalam saluran Youtube Sekretariat Presiden yang baru diunggah Sabtu (28/8).

Namun, angka indeks kepercayaan masyarakat yang disampaikan Jokowi, berbeda dengan temuan sejumlah lembaga survei.