Inionline.id – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 telah mengembangkan sistem pemantauan protokol kesehatan untuk seluruh wilayah Indonesia. Tercatat, sejak September 2020, sebanyak lebih dari 558 juta orang terpantau dalam sistem monitoring kepatuhan protokol kesehatan tersebut.
“Sampai dengan hari ini sejak September 2020 sudah lebih dari 558 juta orang dipantau dan kita sudah menerima lebih dari 184 juta laporan,” ujar Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah secara virtual, Kamis (15/7/2021).
“Jadi ini sudah masuk ke big data yang sebenarnya, sudah 184 juta laporan kita terima di sini dan setiap hari ini kurang lebih ada sekitar 1 juta laporan (kepatuhan prokes) diterima di 514 kabupaten kota di 34 provinsi wilayah Indonesia,” imbuhnya.
“Kita berkolaborasi dengan para personel TNi-Polri, duta perubahan perilaku, relawan satgas dan sekarang ditambah anggota posko. Jumlahnya saat ini sudah mencapai 461.655 personil di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.
“Apa yang mereka lakukan, yang mereka lakukan adalah memantau kepatuhan terutama menggunakan masker dan menjaga jarak di lokasi-lokasi kerumunan, contohnya di mall, di restoran di perkantoran di pasar, tempat wisata dan lain sebagainya,” sambungnya.
Dia menuturkan hingga saat ini sistem tersebut sudah ditambahkan lagi penerapannya sampai dengan ke level kelurahan dan desa. “Jadi sudah sampai mikro yang kita lihat nanti datanya jauh lebih presisi,” jelasnya.
Sebagai informasi, selama satu pekan terakhir terdapat 95 dari 394 Kabupaten/Kota yang dilaporkan memiliki kepatuhan menggunakan masker kurang dari 75%. Ini berarti 24,11% Kabupaten/Kota yang kepatuhannya rendah.
Dia memaparkan untuk kepatuhan menggunakan masker di level kecamatan dalam satu pekan terakhir terdapat 890 dari 3.397 Kecamatan yang melapor atau 26,20% Kecamatan yang ada di Indonesia memiliki kepatuhan menggunakan masker di bawah 75%.
“Sementara pada level kelurahan/desa, pihaknya mencatat ada sekitar 5.282 dari 19.880 Kelurahan/Desa yang melapor atau 26,57% Kelurahan/Desa yang memiliki tingkat kepatuhan menggunakan masker di bawah 75%,” pungkasnya.
